Akhirnya, Ciputra "Melirik" Serang...

Ciputra akan menjadikan CitraLand Puri Serang sebagai kawasan urban lifestyle di lahan seluas 40 hektar. Proyek tersebut akan dikembangkan oleh PT Ciputra Mitra Cipta, anak perusahaan Ciputra Group.

Direktur Ciputra Group, Bing Sugiarto Chandra, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (13/11/2014), mengatakan pemilihan Serang sebagai lokasi proyek tak lepas dari adanya Cilegon sebagai pusat industri di sekitarnya.

"Kami ingin membiarkan Cilegon sebagai kota industri, sementara Serang sebagai hometown-nya para pekerja di Cilegon. Terlebih dalam beberapa tahun ke depan akan datang banyak ekspatriat asing dan mereka pasti butuh residensial," papar Bing. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Serang menjadi salah satu kota di Banten yang angka pertumbuhannya naik cukup pesat dalam kurun waktu empat tahun. Pertumbuhan ekonomi di Banten, khususnya Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Cilegon dalam periode 2010 hingga 2013 mencapai rata-rata di atas 5,5 persen.

Dibangun di lahan seluas 40 hektar, CitraLand Puri Serang terdiri dari klaster residensial, pusat kebugaran, pusat gaya hidup, pusat perbelanjaan dan lainnya. Selain itu, Puri Serang juga akan dilengkapi oleh landed dan vertical house.

"Akan ada lima tahapan dengan awalan kami akan membangun landed house, baru kemudian apartemen. Untuk klaster pertama kami akan bangun 130 unit dengan total investasi Rp 200 sampai Rp 250 miliar," kata Bing.

CitraLand Puri Serang berada di Jl Raya Lingkar Selatan, Ciracas, Serang. Ini merupakan lokasi strategis di tengah Kota Serang dan diapit oleh dua pintu tol Serang Barat dan Timur.

Menengah atas

Masuknya Ciputra Group ke Serang membuat harga residensial dan tanah di kawasan itu perlahan-lahan naik. Hal tersebut disebabkan banyaknya pengembang lokal yang mendompleng nama besar Ciputra Group.

"Pengembang lokal diuntungkan. Mereka bisa menaikkan harga proyeknya sama dengan proyek Ciputra. Ini seperti yang terjadi di Makassar dan Banjarmasin," jelas Bing.

CitraLand Puri Serang yang mulai dibangun tahun depan diperkirakan akan dilepas dengan rentang harga Rp 500 juta sampai Rp 1,5 miliar. Harga tersebut diyakini akan menyasar segmen masyarakat menengah ke atas Kota Serang.