Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Era MEA 2015, Pengembang Asing Butuh Bantuan Pengembang Lokal

Kompas.com - 22/10/2014, 15:19 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, pengembang lokal tidak merasa khawatir kalah bersaing dengan pengembang asing di Asia. Pengembang asing tidak akan mampu berdiri sendiri tanpa bantuan pengembang lokal di Indonesia.

Demikian dituturkan Presiden Direktur, sekaligus Chief Executive Officer Intiland, Hendro S. Gondokusumo, usai jumpa pers di Jakarta, Rabu (22/10/2014). Menurut dia, persaingan di sektor properti berbeda dengan persaingan saham.

"Kalau di properti, pengembang apapun yang datang dari luar itu butuh partner lokal," ujar Hendro.

Dia menuturkan, properti sangat bergantung pada budaya suatu daerah. Dengan demikian, pengembang luar atau asing yang ingin membangun rumah atau gedung di Indonesia perlu mempelajari budaya lokal terlebih dahulu.

Hendro mencontohkan, saat ada arsitek luar masuk ke Indonesia, arsitek tersebut hanya mampu membuat bentuk gedungnya saja. Menurutnya, arsitek luar belum tentu paham cara hidup orang Indonesia.

"Kalau berbicara layout, dalam gedungnya, itu kita yang harus bantu. Kita ada ruang pembantu, WC pembantu, di sana tidak ada," kata Hendro.

Hendro juga mengatakan, properti di Indonesia pun akan lebih banyak dibeli oleh penduduk asli. Meskipun nantinya ada non-penduduk Indonesia yang membeli properti di sini, jumlahnya tidak sebanyak yang dibeli oleh penduduk asli.

Hendro yakin, persaingan properti di Indonesia pada saat MEA 2015 dilaksanakan tidak akan seketat persaingan saham.

"Kalau saham dia beli pagi, sore bisa keluar. Kalau properti tidak bisa. Gedungnya masih di situ," sebut Hendro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com