CitraRaya Tangerang merupakan salah satu pengembangan kota mandiri yang dimiliki Ciputra Group. Luas area pengembangannya mencapau 2.760 hektar dan sampai saat ini telah mencapai 700 hektar.
Dimulai pada 1994, pengembangan kota mandiri tersebut telah melalui sejumlah transformasi untuk menyediakan produk-produk baru dan bernilai ekonomis bagi konsumen. Salah satu inisiatif utamanya adalah program CitraRaya Tangerang EcoCulture dan revitalisasi kawasan yang diluncurkan pada 2011 lalu.
"Inisiatif itu kami kembangkan dengan konsep berwawasan lingkungan. Pengembangan yang ramah lingkungan bukan hanya slogan, tetapi menjadi budaya dan langsung diterapkan mulai konsep kawasan, site-plan, sampai pada detail layout dan spesifikasi di setiap rumah atau ruko dan perkantoran yang kami pasarkan di sini," kata Direktur Utama PT Ciputra Residence, Budiarsa Sastrawinata, di acara puncak peringatan HUT Jadi CitraRaya Tangerang di CitraRaya Tangerang, Minggu, (19/10/2014).
Budiarsa mengatakan, kunci keberhasilan program "hijau" tersebut adalah menggugah peran serta aktif masyarakat CitraRaya yang saat ini lebih dari 60 ribu jiwa. Ke depan, lanjut dia, diproyeksikan mencapai 300 ribu jiwa.
Sejak mulai dibangun pada 1994, kini jumlah hunian dan komersial mencapai 24.500. Jumlah itu meliputi 22 ribu unit sudah terbangun dan 2.500 unit sedang dalam tahap pembangunan.
"Program EcoCulture ini juga berhasil mengangkat nilai investasi properti di CitraRaya yang tentunya memberikan keuntungan tersendiri bagi para penghuni dengan nilai properti yang terus meningkat,” kata Budiarsa.
Sementara itu, menurut Direktur PT Ciputra Residence Agussurja Widjaja, selama 2014 ini pihaknya memperoleh capaian luar biasa di saat perkembangan properti tengah melambat. Setiap produk, baik itu rumah, ruko, atau perkantoran terjual dalam hitungan jam.
"September lalu penjualan kami sudah mencapai Rp 1 trilun," kata Widjaja.
Dia optimistis, prospek properti di akhir 2014 dan awal 2015 nanti masih memberikan ruang untuk bertumbuh. Hal tersebut dilihat dari beberapa faktor, yaitu BI Rate yang hampir 1 tahun ini stabil di 7,5 persen, fluktuasi inflasi terjaga dan relatif stabil, serta situasi politik yang relatif kondusif. Dengan demikian, dia mengharapkan perekonomian Indonesia dapat tumbuh sesuai ekspektasi pemerintah, yaitu di atas 5.5 persen
"Saat instrumen investasi lainnya sedang kurang stabil, pasar properti merupakan instrumen investasi paling diminati, karena risikonya hampir bisa dikatakan nol. Bahkan, di saat krisis pun, hanya dua instrumen investasi paling aman dimasuki yaitu, emas dan properti," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.