Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Lesu, Pengembang Tetap Luncurkan Proyek Baru

Kompas.com - 10/10/2014, 11:05 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi ketidakpastian ekonomi saat ini tetap dipandang pengembang sebagai kesempatan untuk terus menciptakan pasar baru. Beberapa di antaranya bahkan meluncurkan proyek-proyek anyar dan berani menargetkan penjualan triliunan rupiah.

Wakil Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk., Indra Wijaya, mengutarakan optimismenya terkait sektor properti, khususnya subsektor hunian vertikal. Menurutnya, bisnis properti akan jalan terus, meskipun ekspektasi pertumbuhannya tidak sekencang tahun 2013 yang bisa mencapai kisaran 20 persen hingga 30 persen.

"Tahun ini, tumbuh 10 persen sampai 15 persen saja sudah bagus. Jangankan belasan persen, flat saja harusnya kita bersyukur. Di negara lain, malah anjlok. Terkait itu, target kami pun moderat, meskipun secara internal kami bisa melampauinya," papar Indra kepada Kompas.com, Jumat (10/10/2014).

APLN, kata Indra, menargetkan penjualan marketing tahun ini Rp 5,5 triliun. Hingga September 2014 sudah terealisasi Rp 5 triliun.

"Pencapaian tersebut di luar proyek-proyek yang masih dalam tahap test the water seperti Pluit City yang izinnya belum turun. Penjualan awal (pre sales) proyek ini luar biasa tinggi. Namun, kami baru berani mengumumkan nilainya jika izin sudah turun, demikian halnya dengan proyek lainnya yang masih menunggu perizinan. Kalau diakumulasikan jumlah penjualan bisa lebih dari Rp 5 triliun," ungkap Indra.

Tahun depan, lanjut dia, Pluit City mungkin akan resmi diluncurkan kepada publik, bersamaan dengan proyek lainnya. Karena pihaknya tinggal menunggu perizinan tahap akhir. "Amdal dan izin lain-lainnya sudah dipenuhi, tinggal izin membangun saja," tandasnya.

Keyakinan Indra tidak hanya berani meluncurkan proyek baru, melainkan juga meningkatkan target perolehan pendapatan. "Tahun depan, kami menargetkan pertumbuhan pendapatan 10 hingga 20 persen lebih tinggi dari target tahun ini Rp 1,4 triliun. Target tahun ini memang sedikit meleset karena ada transaksi besar yang gagal dilakukan senilai Rp 500 miliar," ucap Indra.

Sementara itu, PT Paramount Enterprise International akan melansir pergudangan bertajuk Bezpark Commercial Center sebanyak 200 unit di Balaraja, Tangerang, pertengahan Oktober ini.

Menurut Sekretaris Perusahaan PT Paramount Enterprise International, Esther Yuanita, ekspansi bisnis tersebut dipicu fenomena pasar yang menunjukkan pertumbuhan permintaan.

"Kebutuhan akan pergudangan modern demikian kuat. Kebutuhsan itu berasal dari perusahaan-perusahaan logistik, distribusi, trading, dan lain sebagainya. Kebetulan lokasi kami di Balaraja, Tangerang, dekat dengan bandara internasional Soekarno-Hatta, jadi memudahkan penyewa untuk melakukan aktivitas bisnisnya," kata Esther.

Paramount mengharapkan dapat meraup dana dari penjualan Bezpark Commercial Center ini senilai Rp 500 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com