Data Reis Inc (Reis) laporannya mencatat, kenaikan tersebut mencapai 4,2 persen pada kuartal ketiga dari 4,1 persen tiga bulan sebelumnya. Itu merupakan kenaikan pertama sejak akhir 2009 lalu.
"Peningkatan ini terjadi setelah mengalami permintaan dari level terendah selama lebih dari satu dekade dan ini adalah titik perubahan di pasar apartemen," kata Ryan Severino, ekonom senior di Reis.
"Kami telah melewati puncak harga," tambahnya.
Severino mengatakan, saat ini pengembang apartemen siap menyelesaikan pembangunan unit-unitnya tahun ini, terhitung sejak 1999 lalu, yaitu pada saat ekonomi sedang booming. Data Reis mencatat, sejauh ini ada 113 ribu unit apartemen telah dibangun di AS, atau melebihi 85.438 unit yang selesai dibangun pada 2013 lalu.
Laporan itu memaparkan, 13 dari 79 pasar properti terbesar di AS memiliki tingkat kekosongan pasokan kurang dari 3 persen pada kuartal ketiga atau turun dari 16 dalam tiga bulan sebelumnya. Tingkat kekosongan pasokan nasional masih di bawah tahun lalu, yaitu sebesar 4,3 persen.
Harga sewa
Reis mencatat, naiknya harga sewa karena unit-unit baru mengenakan harga lebih tinggi dari rata-rata. Penyewa membayar kenaikan harga hingga 3,4 persen dari tahun sebelumnya atau menjadi rata-rata 1.111 dollar AS atau sekitar Rp 13 juta per bulan. Angka itu sedikit berubah dari kuartal kedua senilai 1.100 dollar AS.
San Francisco dan San Jose, California, memiliki pertumbuhan terbesar di sewa yang efektif dari tahun ke tahun, yaitu sebesar 6,4 persen dan 5,9 persen. Sementara itu, Seattle adalah ketiga dengan pertumbuhan 5,7 persen.
Adapun Denver memiliki lompatan terbesar dalam sewa efektif dari kuartal kedua, pada 1,9 persen, atau hampir dua kali lipat keuntungan nasional 1 persen. Austin, Texas, berada di urutan kedua, dengan peningkatan 1,7 persen.
"Tingkat pasokan apartemen kemungkinan akan tetap kurang dari 5 persen hingga 2018 nanti. Itu terjadi karena permintaan terus meningkat," kata Severino.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.