"Saat ini Kemenpera sedang merencanakan pembangunan 600 twin block rusunawa di seluruh Indonesia," ujar Kalawi, staff Kemenpera Bidang Perumahan Nasional, Sekretaris Kemenpera pada acara penutupan Hari Perumahan Nasional di Jakarta, Kamis (25/9/2014).
Kalawi menambahkan, dari 600 twin block tersebut sebagian besarnya akan dibangun di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan. Tujuannya untuk mendukung Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
Namun demikian, Kemenpera perlu membenahi beberapa program rusunawa di Jakarta. Salah satunya adalah Rusunawa Rawa Bebek yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur. Pembangunan Rusunawa tersebut sempat terhenti selama beberapa bulan sehingga membuat banyak pihak bertanya-tanya tentang kejelasan rusunawa tersebut.
Menanggapi hal itu, pihak Kemenpera, mengakui bahwa ada sedikit masalah terkait pembangunan rusunawa tersebut. Baca: Rusunawa Rawa Bebek bak Hidup Segan Mati Tak Mau.
"Untuk Rusunawa Rawa Bebek, kemarin memang kita ada masalah sama kontraktornya. Tapi, sekarang pembangunannya sudah berlangsung, dan semoga bisa cepat selesai," ujar Rildo Ananda Anwar, Sekretaris Kemenpera saat ditemui di acara penutupan Hari Perumahan Nasional di Jakarta, Kamis (25/9/2014).
Pembangunan rusunawa, lanjut Rildo, membutuhkan banyak pertimbangan, di antaranya adalah lokasi yang dekat dengan tempat bekerja. Hal tersebut dimaksudkan agar masyarakat mau dan betah tinggal di rusunawa milik pemerintah.
Seperti diketahui, proyek pembangunan Rusunawa Rawa Bebek tersebut merupakan perintah dari Kementerian Perumahan Rakyat dan dibangun melalui kontraktor pelaksana PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Tapi, apa yang terjadi?
Saat Kompas.com melihat langsung ke lokasi, Kamis (18/9/2014) lalu, pengerjaan rusunawa tersebut tampak berjalan sangat lamban. Baca: Senilai Rp 23 Miliar, Rusunawa Rawa Bebek Belum Juga Kelar!. Padahal, seperti keterangan di papan informasi lokasi pembangunan, Rusunawa Rawa Bebek itu seharusnya selesai dalam kurun 150 hari kalender atau lima bulan. Nilai kontraknya sendiri berjumlah Rp 23 miliar lebih. Nah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.