Menurut riset STR Global yang diterima Kompas.com, Rabu (24/9/2014), pertumbuhan tingkat hunian hotel-hotel di Indonesia sebesar 8,1 persen dengan ADR 5,6 persen dalam mata uang lokal.
Jakarta memimpin pertumbuhan tingkat hunian dengan angka 14,9 persen menjadi 66 persen. Tak hanya itu, ADR hotel-hotel di ibu kota dalam mata uang asing juga melesat sebanyak dua digit dengan besaran 17,7 persen menjadi 64,38 dollar AS. Ini sekaligus menempatkan Jakarta di urutan ketiga terbaik di Asia Pasifik setelah Auckland dan Mumbai.
Secara umum, pasar perhotelan di kawasan Asia Pasifik memperlihatkan kinerja positif. Tingkat hunian menunjukkan pertumbuhan 1,1 persen menjadi 72,6 persen. Sementara ADR relatif stabil sekitar 0,3 persen menjadi 116,54 dollar AS; dan pendapatan per kamar yang tersedia (revenue per available room atau RevPAR) juga naik 1,4 persen menjadi 84,63 dollar AS.
"India dan Indonesia mengalami pertumbuhan hunian yang kuat pada bulan Agustus. Permintaan di India terus meningkat menyusul pemilihan umum pada bulan April. Setelah masa ketidakpastian, proyeksi bisnis menjadi lebih optimistis. Sementara Indonesia terus menunjukkan perbaikan kinerja terutama tingkat hunian dan ADR mata uang lokal," ujar Managing Director STR Global, Elizabeth Winkle.