Head of Marketing Rumah123.com, Aditya Jamaludin, menyampaikan hal tersebut pada konferensi pers "Indonesia Propery Market Sentiment Survey" di SCBD, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2014). Aditya mengatakan, ada 50 persen koresponden yang siap membeli dalam 12 bulan ke depan.
"Dalam rentang waktu ini mereka bersemangat untuk pasar properti," ujar Aditya.
Mereka yang bersemangat itu, lanjut dia, didominasi oleh kalangan usia 25-35 tahun. Pada usia di bawah 25 tahun, responden mulai mencari informasi dan mengumpulkan sumber-sumber tentang rumah. Ia memprediksi, pembeli rumah pertama ini cenderung mencari rumah yang tidak terlalu mewah.
"First time home buyer presentasinya sangat kecillah yang langsung beli kategori luxury. Itu yang bikin match program rumah murah dengan ini," kata Aditya.
Atas dasar pertimbangan itu, Aditya melihat ada celah baru bagi pengembang untuk menyediakan rumah murah bagi masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di Jabodetabek. Dengan begitu, pengembang tidak perlu takut lagi bermain di pasar rumah murah.
"Karena target pasarnya pasarnya cukup menjanjikan. Survei tersebut menunjukkan, ada 52 persen responden tertarik akan properti baru dan 37 persennya mengatakan mungkin tertarik," kata Aditya.
Peningkatan minat pada bidang properti itu, tambah Aditya, didasari atas beberapa alasan, antara lain responden ingin memiliki rumah sendiri, investasi jangka panjang dan upgrade rumah. Dalam arti, mereka membangun kembali rumahnya dan ingin memiliki rumah yang dekat dengan sanak saudara, serta teman.
Adapun survei tersebut dilaksanakan secara online di situs rumah123.com. Survei dilakukan mulai Juni-Agustus 2014.
Pada saat mengisi kuisioner, sebanyak 2.590 koresponden diberi 65 pertanyaan. Dari pertanyaan tersebut diketahui, bahwa peminat properti terdiri atas 31 persen wanita dan 69 persen pria. Dari segi status, presentasenya lebih banyak terdapat pada koresponden yang telah menikah, yakni 72 persen dibandingkan dengan koresponden lajang, yakni sebesar 26 persen.
Para koresponden tersebut juga berdomisili paling banyak di DKI Jakarta, yaitu 37 persen, diikuti setelah itu oleh Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah. Sedangkan dari segi profesi, jenisnya bermacam-macam, antara lain pegawai administratif, wiraswasta, managerial, PNS, profesional, sales, dan homemaker. Selain itu, pada survei tersebut juga menunjukkan sebanyak 95 persen responden tidak memiliki properti di luar negeri, sedangkan 3 persen memiliki properti yang tersebar di Singapore, Australia, dan Malaysia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.