Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Industri Kendal Beroperasi Kuartal I 2015

Kompas.com - 03/09/2014, 15:37 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Industri di dalam area pengembangan kota mandiri Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, akan beroperasi pada kuartal I 2015.

Presiden Direktur PT Graha Buana Cikarang, Sutedja Sidarta Darmono, memberikan kepastian tersebut kepada Kompas.com, Selasa (2/9/2014).

"Kami menargetkan membuka Kawasan Industri Kendal pada kuartal I 2015. Saat ini sebagian besar lahannya sedang dipasarkan. Banyak industri manufaktur yang meminati kawasan industri ini. Terutama perusahaan-perusahaan multinasional, karena Kawasan Industri Kendal dirancang untuk perusahaan yang berorientasi ekspor ke mancanegara," papar Sutedja.

Konsep yang diadopsi adalah kawasan industri modern yang memungkinkan perusahaan multinasional skala besar membuka usahanya di sini. Mereka melengkapinya dengan infrastruktur, utilitas dan juga teknologi modern.

Kota mandiri Kawasan Industri Kendal merupakan kolaborasi strategis antara PT Jababeka Tbk, dengan raksasa investasi Singapura, Temasek Holdings.

Temasek sendiri masuk melalui Sembawang Corporation, sementara Jababeka melalui PT Graha Buana Cikarang. Baik PT Graha Buana Cikarang maupun Sembawang Corporation menyertakan modal sebesar masing-masing 51 persen dan 49 persen dari total Rp 1,2 triliun yang disetor melalui PT Kawasan Industri Kendal.

Pengembangan kota mandiri seluas 2.000 hektar ini, akan menduplikasi kota mandiri Jababeka City. Di dalamnya mencakup lahan industri sebanyak 10 zona, masing-masing memiliki luas 200 hektar, 15.000 hunian yang dilengkapi properti komersial, pusat bisnis dan fasilitas penunjang.

Dengan beroperasinya Kawasan Industri Kendal pada 2015 mendatang, akan mendorong pertumbuhan sektor kawasan industri secara Nasional.

Menurut Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar, pertumbuhan kawasan industri mencapai 20 persen per tahun. Pertumbuhan tersebut termasuk moderat, mengingat membangun kawasan industri butuh modal besar.

"Selain itu, membangun kawasan industri harus melihat juga kondisi di sekitarnya apakah infrastruktur dan akses menuju kawasan industri memadai atau tidak. Apakah di sekitarnya terdapat pelabuhan dan bandara atau tidak. Ini yang harus menjadi pertimbangan pengembang," tandas Sanny.




Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com