Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setengah dari Jumlah Kota di Indonesia Masih Kumuh

Kompas.com - 07/08/2014, 16:27 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama Perumnas Himawan Arief mengungkapkan kepada wartawan bahwa setengah dari kota-kota di Indonesia masih kumuh dan tidak nyaman. Pernyataan tersebut dia sampaikan sebelum konferensi pers Kongres Dunia Ke-24 EAROPH di Jakarta, Kamis (7/8/2014) siang.

Menurut Himawan, perlu ada perhatian khusus pada bidang permukiman untuk mengentaskan kekumuhan. Karena itu, selaku Dirut Perumnas, dia mengaku sangat bersemangat menyambut Kongres Dunia EAROPH mendatang di Jakarta. Pada kongres tersebut para praktisi, pemerintah, akademisi, dan pemerhati perencanaan kota akan mencari cara baru pengelolaan perkotaan di masa depan. Kongres tersebut akan dimulai pada Minggu (10/8/2014) mendatang.

"Lima puluh persen kota di Indonesia kumuh dan tidak nyaman. Kami lihat, sudah saatnya kota-kota seperti Jakarta dan Surabaya membuat kota humanis," ujar Himawan.

Selain masalah kekumuhan dan ketidaknyamanan, Himawan juga menggarisbawahi masalah permukiman, khususnya permukiman vertikal, ruang terbuka, dan infrastruktur jalan. Menurut dia, membuat permukiman yang baik merupakan kunci kenyamanan sebuah kota. Sayangnya, kota-kota besar di Indonesia masih cukup tertinggal dalam pemenuhan hal-hal tersebut.

"Jakarta termasuk kota di Asia Pasifik yang kurang bagus. Singapura dan Kuala Lumpur sudah bagus, tinggal Jakarta dan Manila. Manila pun mulai berbenah. Infrastrukturnya (di Jakarta) kurang, saat ini pembangunan public transportation-nya membantu. Yang penting, lingkungan tertata, jadi lingkungan sehat," kata Himawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com