Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NTT Butuh 12.000 Rumah Murah Baru!

Kompas.com - 24/07/2014, 15:45 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Nusa Tenggara Timur (NTT) membutuhkan rumah murah baru sekitar 7.000 unit. Kebutuhan tersebut berasal dari tujuh kabupaten baru yakni Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Timur dan Sumba Tengah.

Ketua DPD REI Nusa Tenggara Timur, Bobby Lianto, mengatakan, kebutuhan rumah baru tersebut hanya berasal dari pasar pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di kantor-kantor kabupaten baru tersebut.

"Sementara, bila digabungkan dengan kota dan kabupaten Kupang, serta kebutuhan pasar rumah secara umum, maka jumlah total kebutuhan rumah murah baru bisa mencapai sekitar 10.000 hingga 12.000 unit," ungkap Bobby kepada Kompas.com, Kamis (24/7/2014).

Sayangnya, lanjut Bobby, kebutuhan rumah tersebut tidak akan dapat terpenuhi. Pasalnya, kemampuan membangun para pengembang yang beroperasi di NTT hanya sekitar 2.000 unit per tahun. Selain itu, modal pengembang juga kian terbatas seiring ditutupnya keran KPR Inden.

"Ketimpangan pasokan masih akan terus berlanjut hingga beberapa tahun mendatang. Terlebih jika Pemerintah benar-benar mencabut subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2015 mendatang. Produksi rumah akan semakin terbatas," keluh Bobby.

Seperti diketahui Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) bakal menghentikan penyaluran bantuan KPR yang menggunakan skema FLPP rumah tapak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada Maret 2015 mendatang.

Sebagai gantinya, Kempera akan menyalurkan KPR FLPP untuk Rumah Susun sehingga dapat mendorong pembangunan hunian vertikal untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Indonesia.

Namun, menurut Bobby, rumah murah (landed houses) masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat NTT. Selain karena faktor budaya hidup di rumah tapak lebih guyub, juga faktor lahan yang masih sangat luas. "Jadi, subsidi masih sangat kami butuhkan di sini. Subsidi sangat membantu daya beli MBR untuk mendapatkan hunian murah dan layak tinggal," tandas Bobby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau