Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana Paling Tepat, Beli Sofa Baru dan Memperbaiki yang Lama?

Kompas.com - 23/07/2014, 13:29 WIB
Tabita Diela

Penulis

Sumber Houzz.com
KOMPAS.com - Sofa bukan barang murah. Karena itu, jika terjadi kerusakan, pemilik sofa biasanya mempertimbangkan perbaikan sofa tersebut.

Namun demikian, tidak semua sofa bisa diperbaiki dan tampil sebaik sebelumnya. Perbaikan yang rumit dan penggantian bagian-bagian sofa juga bisa lebih mahal daripada membeli sofa baru.

Kontributor Houzz, Becky Dietrich, meminta pendapat Alec Houle untuk mempertimbangkan hal tersebut. Houle adalah tenaga profesional yang sudah 50 tahun bekerja di bidang jasa pembersihan karpet dan pelapis sofa.

Sebagai tenaga profesional, Houle tidak serta merta menjawab pertanyaan tersebut. Rupanya, pemilik sofa harus mengetahui latar belakang sofa yang dimilikinya, serta kondisi sofa saat ini.

www.shutterstock.com Anda bisa mempertimbangkan perbaikan sofa. Ada berbagai cara perbaikan, mulai dari penggantian pelapis sofa, sekadar menambahkan penutup atau slipcover, dan mengubah keseluruhan sofa.
Pertama, Houle meminta pemilik sofa mengetahui asal-muasal sofa yang dimilikinya. Jika sofa berasal dari keluarga atau kerabat, Anda bisa menanyakan "riwayat" sofa tersebut. Kerusakan, kesalahan produksi, dan berbagai hal lainnya lebih sulit Anda ketahui jika Anda mendapatkan sofa dari pasar loak, atau bahkan mengambilnya di pinggir jalan.

Hal tersebut memang tidak lazim di Indonesia. Namun, mengambil sofa bekas di pinggir jalan merupakan praktik umum di beberapa negara lain.

Periksalah kondisi sofa ini sekaligus cek kebenarannya dengan "riwayat" yang diceritakan kerabat Anda. Puntung rokok dan kerusakan akibat puntung rokok kemungkinan menandakan bahwa sofa ini sudah terpapar asap rokok. Sementara, bau lembab kemungkinan terjadi karena sofa pernah terendam banjir, atau terlalu lama disimpan di lantai bawah tanah.

Bau asap, lembab, dan jamur yang tumbuh di dalam sofa sulit dihilangkan. Satu-satunya cara untuk menghilangkah kelembaban yang sudah meresap hingga rangka kayu sofa adalah dengan melucuti sofa, merawat rangka, dan merakitnya kembali. Menurut Houle, hal ini sudah mengindikasikan besarnya biaya yang perlu Anda keluarkan.

www.houzz.com Anda bisa mempertimbangkan perbaikan sofa. Ada berbagai cara perbaikan, mulai dari penggantian pelapis sofa, sekadar menambahkan penutup atau slipcover, dan mengubah keseluruhan sofa.
Selain bau asap dan kelembaban, kemungkinan sofa sudah berisi serangga. Menurut Houle, sofa semacam ini sudah tidak layak Anda simpan. Sebaiknya, segera beli sofa baru.  

Kedua, ketahuilah bahwa pilihan Anda tidak hanya membeli sofa baru atau memperbaikinya. Anda juga bisa meminta bantuan profesional untuk membersihkan sofa tersebut.

Sayangnya, Houle mengungkapkan bahwa selama 50 tahun bekerja membersihkan sofa, dia sudah menyaksikan berbagai sofa tidak bisa dibersihkan dengan sempurna. Jadi, jika pilihan ini terasa terlalu mahal, lebih baik pertimbangkan pilihan lain.

Ketiga, Anda bisa mempertimbangkan perbaikan sofa. Ada berbagai cara perbaikan, mulai dari penggantian pelapis sofa, sekadar menambahkan penutup atau slipcover, dan mengubah keseluruhan sofa.

Dalam memilih bahan pelapis sofa, Anda sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut ini. Pertama, lokasi sofa tersebut akan digunakan. Lokasi sofa bisa menjadi pertimbangan untuk memilih warna, corak, dan bahan.

Namun, jika sofa akan digunakan di lokasi-lokasi formal, seperti ruang tamu dan ruang rapat gunakan serat alami. Katun, linen, dan sutra cocok untuk digunakan di ruang-ruang tersebut. Pasalnya, selain tampil cantik, bahan-bahan ini mudah rusak. Ruang formal relatif lebih jarang digunakan. Jadi, tidak masalah menggunakannya.

Anda juga bisa menggunakan kulit. Kulit tidak hanya tampak mewah, namun juga mudah dibersihkan. Sayangnya, bahan kulit bisa pecah tanpa perawatan rutin.

Sementara, pilihlah bahan sintetis jika Anda membutuhkan bahan yang kuat, dan mudah dibersihkan. Apalagi, jika ruang tersebut akan sering digunakan anak-anak dan hewan peliharaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com