Firma tersebut pun baru saja mengunggah video presentasi hasil desainnya di Youtube Jumat (17/7/2014) lalu. Dalam video itu para arsitek menampilkan hasil rendering istimewa yang menggambarkan bahwa desainnya sangat diinspirasi dari kitab suci Alquran.
Dikutip dari Designboom, firma tersebut menyatakan bahwa langkahnya mengambil inspirasi dari Alquran didorong oleh tuntutan kompetisi itu sendiri. Mereka menganalisa permintaan, kemudian segera menyimpulkan bahwa Alquran harus menjadi identitas pusat kebudayaan yang mereka desain.
"Jika tujuannya adalah untuk merayakan Madinak dan pentingnya Islam, tidak ada koherensi yang lebih baik ketimbang melakukannya melalui dan untuk Alquran. Karena itu, identitas pusat kebudayaan ini seharusnya berasal langsung dari Alquran. Dari makna ayat-ayatnya," ujar De La-Hoz, seperti dikutip dalam Designboom.
Secara teoristis, sebenarnya pusat kebudayaan ini mengambil konsep bahwa Alquran tidak boleh menyentuh tanah. Bagian bawahnya merepresentasikan tangan yang tengah memegang Alquran.
Sementara itu, sumber yang sama juga menyatakan bahwa kaligrafi di jantung fasilitas ini merupakan isi dari hadits Nabi Muhammad SAW. Desainer membuat vektor kaligrafi tersebut dan memberikan sentuhan akhir. Titik fokus ini memungkinkan pengguna fasilitas berinteraksi langsung dengan alam di sekitarnya, dan ketenangan air serta tanaman di dalam oasis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.