Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, Harga Properti di Dubai Melambat...

Kompas.com - 30/06/2014, 14:35 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Setelah dua tahun berturut-turut mencatat kenaikan harga spektakuler untuk properti mewah, Dubai akhirnya mengalami perlambatan tajam. Ini ditandai dengan kenaikan harga yang tumbuh hanya 1 persen dalam tiga bulan pertama tahun 2014.

Pertumbuhan harga tersebut merupakan yang terendah sejak 2010/2011. Bahkan paling buruk jika dibandingkan dengan pencapaian yang luar biasa, sebesar rerata 4 persen selama empat kuartal tahun 2013.

Menurut Knight Frank, pelemahan harga akan terus berlanjut pada kuartal II 2014 seiring pengetatan kredit yang efektif meredam transaksi properti. Pada triwulan awal, volume transaksi tercatat 10 persen lebih rendah dibandingkan dengan kuartal IV 2013 dan hampir 28 persen di bawah tahun sebelumnya periode yang sama.

Sejatinya, kata Associate Residential Partner Knight Frank, Victoria Garrett, rendahnya aktivitas transaksi ini sudah tercium sejak tahun lalu. Dia menunjukkan bahwa 25 persen sampai 35 persen pembeli mengandalkan pinjaman untuk membeli properti.

"Hal ini memicu tren kenaikan penyaluran kredit sektor properti kemungkinan akan berlanjut.   Bank Sentral mengharapkan lembaga keuangan dan perbankan penyalur kredit untuk melonggarkan standar kredit mereka bagi pembeli dan pemilik rumah pada kuartal kedua tahun ini,"  kata Garrett.

Termasuk mahal

Meskipun pertumbuhan harga mulai melambat, sulit untuk berpendapat bahwa properti residensial Dubai termasuk mahal untuk standar internasional.

Dengan uang 1 juta dollar AS (Rp 11,9 miliar), pembeli hanya bisa mendapatkan hunian dengan luas 146 meter persegi. Jauh lebih mahal dibanding harga rumah di Moskow, Mumbai, atau Istanbul.

Namun, harga rumah di Dubai masih lebih murah enam kali dibandingkan London, tujuh kali dari Hongkong dan 10 kali lebih dibanding Monaco.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com