Setidaknya, itulah yang tengah coba dibuktikan oleh penduduk India lewat program NextDrop. Begitu sederhananya, lewat NextDrop penduduk India bisa mengetahui dengan pasti waktu kedatangan pasokan air bersih di lokasi tersebut.
Seperti dikutip lama Fastcoexist.com, salah seorang penduduk Bangalore, India, Pronita Saxena menjelaskan, tidak sedikit keluarga kelas menengah di India memiliki pompa listrik. Keluarga-keluarga itu bisa memompa air dan menyimpannya dalam tangki-tangki air. Ketika mereka membutuhkannya, air bisa tersedia dengan segera.
Namun, lebih banyak lagi penduduk miskin di India yang tidak seberuntung Saxena dan keluarganya. Mereka harus menunggu pasokan air dari pemerintah.
Sejauh ini, belum ada jadwal yang jelas mengenai waktu datangnya air bersih. Itulah yang membuat penduduk miskin India kesulitan. Tanpa mengetahui kapan waktu datangnya air bersih, masyarakat miskin yang bermukim di satu lokasi tidak bisa mempersiapkan diri.
Saxena dan timnya kemudian mendirikan NextDrop untuk membantu masyarakat miskin India mempersiapkan diri menghadapi ketersendatan distribusi air bersih. Konsepnya pun sederhana.
NextDrop memanfaatkan teknologi telepon seluler yang dimiliki penduduk India, mulai dari masyarakat umum hingga petugas puntu air. Ketika petugas pintu air menyalakan saluran air, petugas akan memberikan sinyal pada NextDrop melalui telepon. Secara otomatis, NextDrop akan memetakan tekanan air di dalam kota dan memberikan amaran bagi masyarakat. Mereka tidak perlu lagi menunggu berjam-jam tanpa kepastian.
"Kami menciptakan peta saluran air pertama yang bisa memberi tahu area mana saja mendapat air dua hari lalu dan area yang mendapat air hari ini. Mereka benar-benar bisa memonitor sistem, sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya," ujar Saxena.
Sistem berbasis pesan singkat atau SMS ini kini sudah digunakan oleh 20.000 keluarga di Bangalore selama dua tahun. Sejauh ini, sistem tersebut cukup efektif. Penduduk tidak hanya bisa mendapatkan amaran bahwa mereka akan mendapatkan air bersih, namun mereka juga bisa mengeluhkan jika tidak ada air yang sampai ke area mereka.
"Ini adalah sistem yang menghapuskan kebutuhan peralatan mahal untuk keperluan pengawasan yang lebih baik. SIstem ini memberikan Anda pandangan dan kemampuan mengambil keputusan dengan lebih baik," pungkas Saxena.
Sumber: www.fastcoexist.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.