TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pembangunan hunian vertikal kini sudah sampai daerah pinggiran Jakarta, khususnya kawasan Alam Sutera, Serpong. Salah satu proyek terbaru di kota mandiri tersebut adalah apartemen Saumata. Bukan sekadar hunian vertikal, Saumata digagas sebagai apartemen yang menyasar pangsa pasar kelas menengah atas. Pengembang PT Sutera Agung Properti mengucurkan modal tidak kurang dari Rp 600 miliar untuk proyek ini. Sungguh langkah berani bagi pemain baru.
Namun, sudah tepatkah hunian vertikal mewah hadir di kawasan pinggiran Jakarta, khususnya Serpong?
Menurut Marketing Director PT Sutera Agung Properti, Boy Noviyandi, membangun apartemen di kawasan Alam Sutera bukan langkah yang keliru. Proyek pertama perusahaannya tersebut hadir saat momen yang tepat. Kawasan Serpong tengah tumbuh dan berkembang serta menjadi incaran peminat properti lengkap dengan kondisi infrastruktur memadai dan sarana transportasi terintegrasi.
"Daerah Serpong ini paling dekat dengan Jakarta. Harga tanah juga sudah tidak kalah dengan Jakarta, sudah mencapai Rp 17 juta sampai Rp 20 juta per meter persegi, tergantung lokasinya. Kami tidak khawatir karena lokasi Alam Sutera sudah terbatas dan sasaran kita, banyak perusahaan yang sudah pindah ke daerah pinggiran. Jakarta sudah crowded. Banyak perusahaan asing dan masyarakat yang melirik Serpong," ujar Boy kepada Kompas.com, Sabtu (7/6/2014).
Menurut Boy, akan banyak pihak yang membutuhkan apartemen mewah di kawasan Serpong, terutama Alam Sutera. Para pekerja asing, atau masyarakat kelas atas yang merasa hidup di apartemen lebih praktis akan mencari apartemen jenis ini. Sementara, sejauh ini belum ada pengembang selain PT Sutera Agung Properti yang menawarkan apartemen mewah.
"Kami mengklaim, saat ini baru satu-satunya. Mungkin di waktu dekat akan hadir lagi apartemen seperti ini. Pangsa pasar medium high atau premium apartment masih cukup tinggi," tekannya.
Adapun, apartemen Saumata yang berada di dalam kawasan Alam Sutera berada di area sekitar satu hektar. Tahap I dibangun satu menara terdiri atas 38 lantai dengan total 200 unit. Namun demikian, PT Sutera Agung Properti sudah mengonfirmasi bahwa ada kemungkinan membangun menara kedua.Terdapat tiga tipe, yaitu dua kamar tidur (124-127 m2), tiga kamar tidur (125-161 m2), dan tipe loft atau tingkat (191-208 m2). Ada pula tipe khusus, yaitu griya tawang atau penthouse, yang luasnya mulai dari 206 m2 sampai 260 m2.
Sebelum diluncurkan secara resmi, harga per meter perseginya dibanderol Rp 22,5 juta. Namun, kini sudah merangkak menjadi Rp 25 juta per meter persegi. Ini artinya, harga paling murah satu unit apartemen Saumata, Rp 2,79 miliar. Setelah diluncurkan harga tersebut melonjak menjadi Rp 3,1 miliar!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.