Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Bernilai Tinggi, Meja Kerja Hitler Tak Dijual

Kompas.com - 03/06/2014, 06:20 WIB
Tabita Diela

Penulis

Sumber Dailymail
KOMPAS.com - Sebuah meja yang digunakan Hitler untuk bekerja dan merencanakan aksi genosida sejak 1937, mendapat penawaran hingga ratusan juta Rupiah. Namun, pemerintah Jerman menyatakan tidak akan menjual meja tersebut karena sudah menjadi properti Republik Federal.
 
Selain itu, meja tersebut juga memiliki sejarah panjang. Menurut Pemerintah Jerman, pasca Perang Dunia II, Amerika Serikat pernah menguasai meja Hitler ini dan memberinya label bertuliskan "Benda ini merupakan properti milik Amerika Serikat dan berada di bawah Persetujuan Postdam".
 
Angkatan Bersenjata AS yang berada di Berlin memperlakukan meja tersebut seperti furnitur pada umumnya. Selama berada di bawah kepemilikan AS, yaitu antara 1957 hingga 1996, tidak ada tindakan istimewa untuk kursi tersebut. Pihak AS hanya memasang telepon dan faks di meja tersebut.
 
Underwood & Underwood/Corbis Meja kerja Hitler
Namun, pada 1996 meja tersebut dikembalikan ke Jerman. Baru pada tahun 2000, Pemerintah Jerman secara resmi memiliki kembali meja ini. Lepas dari kepemilikan Angkatan Bersenjata AS, nasib meja ini tidak jauh berubah. Pemerintah Jerman hanya menyimpannya di ruang penyimpananan di Weissensee, dekat Berlin, Jerman.
 
Inilah kali pertama Associated Press (AP) memotret meja dengan sejarah kelam tersebut seusai Perang Dunia II. Meja ini secara spontan menarik perhatian para kolektor memorabilia militer di seluruh dunia.
 
Pemerintah Jerman, lewat juru bicara Jacqueline Besse hanya berkomentar, "Meja ini merupakan, dan akan terus menjadi properti Republik Federal."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com