KOMPAS.com - Desainer Jens Praet kembali membuat furnitur yang dibuat dari bahan-bahan bekas. tiga tahun lalu, desainer asal Belgia yang bekerja dan bermukim di Florence itu memang sudah pernah membuat furnitur dari potongan majalah.
Kala itu, Praet membuat berbagai furnitur di bawah nama koleksi "The Shredded Collection". Kini, dia kembali membuat furnitur dengan prinsip serupa. Namun, jika sebelumnya menggunakan majalah-majalah gaya hidup, kini Praet secara khusus menggunakan majalah Art+Auction.
Potongan-potongan majalah itu dia campur dengan resin. Setelah itu, dia membentuknya menjadi meja berkaki pendek dan dua cermin berukuran besar. Koleksi tersebut dia namanya dengan "Shredded Series 4".
Praet menamakan meja berkaki pendek tersebut dengan "Shredded Low Table". Meja itu ditopang dengan aluminium. Ukurannya 350mm x 1350mm x 1000mm. Sama seperti meja tersebut, cermin yang berada dalam koleksi serupa juga dibuat dengan aluminium sebagai unsur tambahan.
Ada dua jenis cermin dalam koleksi ini. Cermin berukuran 1600mm x 1100mm x 60mm disebut dengan "Shredded Mirror 1" dan satu cermin lagi yang lebih ramping diberi nama "Shredded Mirror 2".
Mengilap
Setiap furnitur dibuat oleh Praet dengan menggunakan tangannya. Namun, tidak mustahil produk serupa bisa diproduksi secara massal. Hal itu, menurut Praet, bisa mengurangi limbah kertas yang menumpuk di seluruh dunia.
Potongan-potongan majalah yang berasal dari kertas mengkilap jadi daya tarik tersendiri bagi setiap furnitur buatan Praet. Potongan kertas tersebut bisa tampak pada permukaan tembus pandang.
Sebagai tambahan, Praet juga memperkenalkan seri furnitur yang sedikit berbeda. Jika dia biasa menggunakan hasil daur ulang majalah, kini dia menggunakan perunggu patina biru teroksidasi dan aluminium untuk membuat meja.
Praet menamakan meja buatannya itu dengan "Dressed Low Table". Meja tersebut seolah diberi "taplak" meja dari kain.
Kain tersebut tidak sembarangan. Praet menggunakan kain bekas yang sudah direndam dalam lilin panas, dan dibentuk dengan tangan di atas struktur meja dari aluminium. "Taplak" tersebut menjadi lebih kaku lagi setelah diberikan perunggu. Warna "taplak" akan berubah seiring waktu.
Anda terinspirasi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.