Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Depan, 1.600 Panda "Menyerbu" Hongkong!

Kompas.com - 07/05/2014, 14:34 WIB
Latief

Penulis

KOMPAS.com - Sebagai upaya mengingatkan masyarakat dunia akan begitu cepat musnahnya spesies panda, artis Perancis, Paulo Grangeon, bersama-sama dengan WWF, PMQ, serta studio desain Allrightsreserved, melanjutkan tur dunia mereka '1600 Panda' di Hongkong. Parade ribuan panda itu mendominasi kawasan-kawasan utama Hongkong.

www.designboom.com Sebanyak 1.600 replika panda akan memenuhi Hongkong, mulai Bandara Internasional Hongkong hingga ke patung raksasa Tian Tan Buddha. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di seluruh dunia akan bahaya krisis lingkungan.
Digelar mulai Juni mendatang, sebanyak 1.600 replika panda akan memenuhi Hongkong, mulai Bandara Internasional Hongkong hingga ke patung raksasa Tian Tan Buddha. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di seluruh dunia akan bahaya krisis lingkungan.

www.designboom.com Secara statistik sangat mengejutkan dan amat disayangkan, bahwa akibat ancaman dari kehidupan manusia, spesies panda yang hidup di alam liar saat ini tak kurang dari 1.600.
Grangeon mengatakan, replika panda dari kertas daur ulang itu akan ditempatkan dalam konteks urban, yaitu sebagai anggota tunggal dari spesies hewan yang masih hidup saat ini. Pasalnya, secara statistik sangat mengejutkan dan amat disayangkan, bahwa akibat ancaman dari kehidupan manusia, spesies panda yang hidup di alam liar saat ini tak kurang dari 1.600.

Di Hongkong nanti, Grangeon akan membuat empat edisi khusus parade panda tersebut, yaitu panda kertas yang unik, yang pada akhirnya akan dipamerkan di PMQ dalam upaya mendukung konservasi dan wacana berkelanjutan untuk mempromosikan pesan koeksistensi antara manusia dan alam di sekitarnya.

www.designboom.com Di Hongkong nanti, Grangeon akan membuat empat edisi khusus parade panda tersebut, yaitu panda kertas yang unik, yang pada akhirnya akan dipamerkan di PMQ dalam upaya mendukung konservasi dan wacana berkelanjutan untuk mempromosikan pesan koeksistensi antara manusia dan alam di sekitarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau