Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Furnitur Pesanan? Jangan Sembarangan....

Kompas.com - 21/04/2014, 17:01 WIB
KOMPAS.com - Biasanya furnitur pesanan ditawarkan dengan harga "damai". Kok bisa? Karena biaya yang dikeluarkan dapat ditekan melalui berbagai cara. Misalnya, harga dapat lebih rendah dibandingkan di toko karena ada kompromi desain dan material. Selain itu, harga bisa turun lagi karena volume pesanan yang besar.

Beda harga furnitur pesanan ini antara 30 persen sampai 50 persen lebih rendah dari harga di showroom. Hal itu bisa dimaklumi, karena showroom biasanya memasukkan komponen harga sewa ruangan, pajak ini dan itu, dan ongkos-ongkos lainnya.

Hal itu jelas berbeda dengan furnitur pesanan yang dibuat hanya berdasarkan pesanan. Komponen harga sewa ruang dan sebagainya tidak berdampak pada harga furnitur.

Keuntungan lainnya, desain dan model furnitur pesanan sesuai dengan desain ruangan. Modelnya dapat diwujudkan berdiri sendiri (tidak satu set). Model juga dapat dikembangkan, misalnya berupa penambahan roda karet atau meja yang dapat dilipat menjadi kursi sekaligus.

www.shutterstock.com Jangan lupa, furnitur pesanan juga ada kelemahannya. Karena pesanan, ada proses pengerjaan yang relatif lama dan ada tahapan harus dijalani, mulai dari proses konsultasi, produksi, evaluasi, hingga finishing, termasuk pengirimannya.
Memang, itu tawaran menarik. Namun, jangan lupa, furnitur pesanan juga punya kelemahan. Karena berdasarkan pesanan, ada proses pengerjaan yang relatif lama dan beberapa tahapan harus dijalani, mulai proses konsultasi, produksi, evaluasi, hingga finishing, termasuk pengirimannya.

Tak hanya itu. Pada proses evaluasi seringkali ada ketidakcocokan yang berakibat pada penambahan material dan berujung pembengkakan biaya.

Untuk menghindari hal itu, furnitur pesanan harus sesuai konsep pada awal pengerjaan. Kalau terjadi perubahan, sifatnya yang sederhana saja. Sebagai contoh, mengganti warna. Ini lebih memudahkan dan tak mahal ketimbang merombak material.

Selamat berburu furnitur!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber IDEA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com