Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjun dari Gedung Pencakar Langit, Berbuah Bui

Kompas.com - 26/03/2014, 07:18 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Menikmati keindahan konstruksi spektakuler ternyata tidak hanya bisa dilakukan dengan memandangnya dari kejauhan. Sebuah grup penerjun payung berpengalaman, BASE, menikmatinya dengan cara terjun dari ketinggian 541,3 meter gedung One World Trade Center pada 30 September 2013. Tentu saja, cara ini melanggar hukum.

Polisi kota New York membutuhkan lebih dari empat bulan untuk melacak anggota BASE. Hingga akhirnya pada Senin (24/3/2014) lalu, dua anggota penerjun payung, James Brady dan Andrew Rossig menyerahkan diri kepada pihak berwenang setempat. Langkah ini bukannya tanpa perhitungan. Lewat penyerahan diri ini, Brady dan Rossig memunculkan isu baru bahwa pengamanan gedung ikonik tersebut sangat minim.

Seperti dikutip dalam The Verge, seminggu sebelum penyerahan diri ini, seorang pemuda berusia 16 tahun juga tertangkap telah menyelinap melewati pagar dan berhasil menaiki elevator gedung hingga lantai 88. Pemuda bernama Justin Casquejo tersebut mengaku melewati penjaga yang tertidur. Dia baru tertangkap di lobby gedung, dua jam setelah berhasil masuk ke dalamnya.

"Kami hanya berjalan masuk ke dalam," ujar Rossig (33) pada NYTimes. "Seharusnya (gedung) ini merupakan gedung teraman di dunia."

Seperti dilaporkan NYTimes, tiga orang terjun dari gedung One World Trade Center dan satu orang menontonnya dari bawah pada 30 September 2013 lalu. Mereka adalah Rossig, James Brady, Marco Markovich, dan Kyle Hartwell. Ketiga penerjun payung  berhasil membuka parasut mereka dan terbang melewati kegelapan malam hingga mendarat di West Street dekat Vesey Street.

Seorang penjaga di Goldman Sachs melihat aksi penerjun payung ini ketika mereka tengah melipat parasut dan menghubungi polisi. Saat kejadian ini terjadi, One World Trade Center masih berada dalam tahap konstruksi.

Menurut Rossig, pengalaman terjun dari salah satu gedung ikonik dunia tersebut sangat "menggembirakan". "Jumlah waktu terjun bebasnya cukup," ujar Rossig. "Anda benar-benar menikmati pemandangan kota dan melihatnya dari perspektif berbeda." Sayangnya, harga yang harus dibayar ketiga penerjun payung ini tidak cuma-cuma. Mereka dikenakan tuduhan pembobolan dan perampokan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau