JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Perumnas berencana meluncurkan produk serta proyek jenis baru untuk meraih rekognisi pasar secara maksimal. Selama ini Perum Perumnas dikenal hanya sebagai penyedia perumahan bagi kalangan masyarakat bawah dan pegawai negeri sipil.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Perum Perumnas, Himawan Arief Sugoto, dalam konferensi pers seusai Rapat Kooordinasi Nasional (Rakornas) di Jakarta, Kamis (20/3/2014).
"Kami akan meluncurkan produk-produk baru, proyek-proyek baru yang mungkin cukup berbeda dari produk-produk yang sudah Perumnas lakukan selama hampir 40 tahun," ujar Himawan.
Himawan menyatakan, Perum Perumnas tidak sekadar merenovasi kantornya menjadi lebih baik. Perumnas juga memulai proyek-proyek baru yang bisa memberikan gambaran pada masyarakat bahwa merek sekarang ini tengah memperbaiki diri, meningkatkan kualitas produk, dan memperbanyak kapasitas bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Kami tidak meninggalkan apa yang disebut dengan rumah sederhana dan masih akan kami perbanyak. Saat ini pun masih 80 persen pembangunan untuk rumah sederhana tapak. Namun, seiring berjalannya waktu, semakin tumbuhnya perusahaan, dalam rangka transformasi untuk mencapai Perumnas baru, kami perlu juga memunculkan produk-produk yang mencerminkan wajah baru," imbuhnya.
Perumnas akan membangun perumahan vertikal dan rumah-rumah tapak berkonsep township. Proyek yang tergolong baru tersebut mencangkup Sentraland Semarang dan beberapa Sentraland lain. Proyek-proyek di bawah nama Sentraland tersebut akan menjadi product branding Perumnas, khusus untuk proyek mixed use. Sebagai catatan, proyek mixed use yang akan dikembangkan Perumnas berada di Semarang, Surabaya, Pontianak, dan Bandung.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Perum Perumnas Muhammad Nawir, mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir. Perumnas masih akan membangun rumah sederhana. Diversifikasi produk dibutuhkan untuk menopang perusahaan dalam mengemban tugasnya.
"Perum Perumnas itu memang ditugaskan mengemban sebuah misi untuk perumahan rakyat menengah ke bawah. Namun, Perumnas sebagai sebuah perusahaan juga punya misi yang lain. Sebagai perusahaan harus tumbuh dan sehat secara finansial. karena itu, kita melakukan transformasi, khususnya produk supaya Perumnas bisa menjadi lebih sehat dan tumbuh," ujar Nawir.
Menurut Nawir, jika sebelumnya Perumnas hanya membangun rumah-rumah misi atau rumah bersubsidi, kini Perumnas akan masuk ke kelas menengah. Hal ini dilakukan, sebab lahan-lahan sisa yang dimiliki Perumnas kebetulan berada di jalur pengembangan dan sangat strategis. Salah satu contohnya di Cengkareng. Jika dulu Cengkareng jauh dari pusat kota dan pusat keramaian, kini lokasi tersebut sangat strategis.
Di saat yang sama, menurut Nawir, Perumnas juga sudah membuat perjanjian atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan 70 Pemda di seluruh Indonesia, seperti di Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, di Pulau Buru, juga di Ternate. Daerah-daerah terpencil tetap menjadi lahan garapan Perumnas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.