Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumber Alam-Garden of Water, Beginilah Resor Wisata yang Menyehatkan!

Kompas.com - 24/02/2014, 16:36 WIB
Latief

Penulis

KOMPAS.com - Rumah panggung itu berdiri di atas kolam. Bertingkat dua, seluruh material utamanya menggunakan bahan alami. Pondasinya tampak kokoh dibuat dari kayu kelapa. Dindingnya juga berbahan kayu, serta atapnya terbuat dari rumbia.  

Dengan bentuk yang sama, dua rumah lainnya juga berdiri tak jauh dari situ. Menjadi satu komplek rumah panggung, suasana di sekitarnya benar-benar tenang.

Pohon-pohon rindang memagari areal rumah panggung ini. Tak ada suara bising. Yang dominan terdengar hanya gemericik air dari air terjun buatan di kolam di bawahnya.

Balong. Begitulah penduduk setempat menyebut kolam ikan itu. Namun, meski ikan-ikan tampak berenang di dalamnya, air di kolam ini bukan air biasa. Dengan suhu antara 37-46 derajat celcius, air kolam ini terasa hangat.

Persis di salah satu pintu masuk rumah panggung itu, sebuah kolam lain juga tersedia.
Berbeda dengan balong di bawah rumah tadi, tak ada ikan di dalamnya, karena bentuknya memang lebih mirip kolam renang. Kedalamannya hanya selutut orang dewasa, lengkap dengan beberapa pancuran kecil dari bambu.

M Latief/KOMPAS.com Didukung penataan lanskap yang apik, indahnya warna-warni bunga teratai yang tumbuh di balong-balong resor ini menciptakan suasana lingkungan asri dan menyejukkan.
Tidak terlalu panas. Berendam di dalam kolam ini, suhu airnya terasa hangat-hangat kuku.
Lain hal, jika menyorongkan tubuh ke air yang jatuh dari pancuran bambu. Meski tidak sampai
membakar kulit, panasnya lebih terasa menonjok-nonjok badan.

"Ini memang air belerang alami. Kami kerjasama dengan Pemda dan penduduk setempat untuk sama-sama mengalirkan air panas ini sejauh 600 meter dari Gunung Guntung. Tapi, meskipun mengandung belerang, ini tidak bahaya. Aman untuk anak, karena tidak bikin perih mata," ujar Rahmat Syukur Maskawan, Direktur Sumber Alam-Garden of Water, Cipanas, Garut, Jawa Barat, Sabtu (22/2/2014).

"Menginap di sini Anda bisa dapat dua manfaat sekaligus, yaitu kesehatan sambil rekreasi. Selain rileks, air hangat ini akan menormalkan otot-otot Anda yang kaku, juga bisa menjadi terapi ketenangan," tambahnya.

Rasa kampung
Hanya 100 meter dari Jalan Raya Garut, Sumber Alam-Garden of Water dipagari pemandangan alam menakjubkan. Di balik resor ini, Gunung Guntur (2.249 mdpl), seolah menjadi latar belakang nan sempurna. Didukung penataan lanskap yang apik, indahnya warna-warni bunga teratai yang tumbuh di balong-balong resor ini menciptakan suasana lingkungan asri dan menyejukkan.

Berada di lahan seluas 2,7 hektar, Sumber Alam-Garden of Water, adalah resor yang memang
dikelilingi kolam penuh ikan air tawar dan bunga teratai cantik. Resor ini memiliki sumber air panas alami melimpah dan mengandung larutan belerang yang bermanfaat bagi kesehatan.

M Latief/KOMPAS.com Berbeda dengan balong di bawah rumah tadi, tak ada ikan di dalamnya, karena bentuknya memang lebih mirip kolam renang. Kedalamannya hanya selutut orang dewasa, lengkap dengan beberapa pancuran kecil dari bambu.
Ada 71 unit atau jenis penginapan berbentuk rumah panggung di resor ini, yaitu Bungalow, Vila,
Pondok Kalapa, Kawung, Sweet Room, Deluxe Room, Junior Sweet, serta Babakan Siluhur. Semuanya dibangun di atas balong beratapkan ijuk dan rumbia, serta memiliki teras "mengapung". Sepintas, desain rumah panggung seperti ini mencerminkan desain arsitektur kampung tradisional Cipanas.
 
"Setiap bungalow dilengkapi dengan bak rendam air panas yang bisa dimanfaatkan setiap saat.
Anak-anak juga aman mandi di sini, karena bisa diawasi langsung orang tuanya," ujar Syukur, yang merupakan generasi ketiga pewaris Sumber Alam-Garden of Water ini.

Namun demikian, manfaat air panas di resor ini juga bisa dinikmati oleh pengunjung lain tanpa harus menginap. Dengan membayar Rp25.000, pengunjung lain bisa mandi air panas selama 40 menit di kamar mandi yang telah disediakan khusus.

M Latief/KOMPAS.com Semuanya dibangun di atas balong beratapkan ijuk dan rumbia, serta memiliki teras
Adapun harga untuk menginap di resor ini variatif, tergantung menginap di hari biasa atau
akhir pekan, serta kapasitas pengunjungnya. Harga termurah dimulai dari unit Kawung untuk kapasitas dua orang dewasa, yaitu seharga Rp575.000 (hari biasa) dan Rp925.000 di akhir pekan.

Sementara itu, harga termahal adalah unit Babakan Siluhur 2 seharga Rp10.380.000 di hari biasa
dan Rp14.892.000 di akhir pekan. Disewakan hanya untuk kapasitas 12 orang, unit penginapan ini dilengkapi kolam renang pribadi air hangat atau dikenal dengan Private Aqua Medic-Whirpool,
pendopo dengan televisi dan AC, jasa pijat refleksi untuk 4 orang, serta 1 andong untuk berwisata di sekitar Cipanas.

"Privasi terjaga karena masing-masing unit dikunci sehingga tidak bisa dimasuki orang lain atau
tamu lain," kata Syukur.

M Latief/KOMPAS.com Hanya 100 meter dari Jalan Raya Garut, Sumber Alam-Garden of Water dipagari pemandangan alam menakjubkan. Di balik resor ini, Gunung Guntur (2.249 mdpl), seolah menjadi latar belakang nan sempurna.
Untuk anak-anak, beberapa fasilitas bermain, sarana mini-outbond, serta kolam pancing akan menjadi variasi hiburan tersendiri. Sementara itu, soal makanan, pengunjung tidak perlu khawatir, karena resor ini menyajikan kuliner khas Sunda asli dengan menu-menu menarik,
seperti nasi liwet, sayur asem, rujak, bajigur, dan sebagainya.

"Semua yang kami pakai di sini adalah konsep kampung. Kami bangun pakai kayu, di atas balong, menyiapkan makanan yang biasa dimakan dengan gaya dan citarasa kampung asli," ujar Syukur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau