Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jika Monorel Batal, Pengembang Rugi Besar"

Kompas.com - 18/02/2014, 21:01 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kisruh pendanaan dan teknis pelaksanaan proyek pembangunan monorel Jakarta yang tak kunjung terselesaikan, membuat "gerah" para pelaku bisnis. Terutama pengembang properti yang wilayah garapannya berada di sekitar rute green line (jalur hijau) dan blue line (jalur biru) monorel.

Direktur Pakuwon Group, A Stefanus Ridwan, mengutarakan "kegerahannya" kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (18/2/2014).

Menurut Stefanus, jika tidak ada kejelasan realisasi pembangunan monorel Jakarta, kerugian yang bakal diderita bakal jauh lebih besar dari nilai investasi proyek itu sendiri. Pasalnya, ada banyak pengembangan baru yang akan dilakukan di wilayah yang dilintasi rute monorel.

"Proyek kami, Kota Kasablanka, contohnya. Kami sudah memperhitungkan biaya investasi menyangkut proyek Kota Kasablanka Tahap II, termasuk di antaranya cadangan dana untuk menutup "kerugian" yang di akibatkan proyek monorel bila dibangun secara bersamaan," ujar Stefanus.

Stefanus melanjutkan, dengan ketidakjelasan seperti ini, terlebih batal, cadangan dana yang dialokasikan sebagai dana darurat tersebut harusnya bisa dialokasikan untuk investasi di proyek yang lain seperti pembangunan gedung parkir, dan sebagainya.

"Tak hanya itu, kerugian lebih besar bakal dialami masyarakat Jakarta. Ongkos sosial terlalu tinggi bila monorel ini batal dibangun. Kemacetan Jakarta tidak akan menemukan solusinya," ujarnya.

Padahal, ucap Stefanus, jika pemerintah memegang komitmen melaksanakan pembangunan proyek monorel sesuai jadwal tak hanya masyarakat diuntungkan, melainkan juga pemilik gedung-gedung di sekitar rute monorel tersebut.

"Jika saat ini jumlah kunjungan ke mal Kota Kasablanka mencapai 60.000 orang per hari, maka dengan beroperasinya monorel bakal meningkat 10 persen hingga 20 persen. Oleh karena itu, saya sangat berharap proyek ini dilanjutkan. Jangan sampai tertunda, apalagi batal," tandasnya.

Pakuwon Group akan merealisasikan proyek Kota Kasablanka Tahap II tahun ini. Proyek tersebut  terdiri atas dua menara apartemen dan satu menara perkantoran. Menyusul Kota Kasablanka tahap I yang sudah rampung dan beroperasi yakni Mal Kota Kasablanka, perkantoran Kasablanka 88 dan dua menara apartemen Casa Grande.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com