Diklaim Bebas Banjir, Apartemen Ini Laku 90 Persen

Hal ini diakui Direktur Utama PT Bakrie Pangripta Loka, Dicky Setiawan. Menurutnya, Sentra Timur Residence diminati pasar karena lokasinya dapat ditempuh dengan mudah oleh berbagai moda transportasi. Selain dapat ditempuh dengan Trans Jakarta, angkutan kota, juga kereta. Pasalnya lokasi apartemen ini berada dikelilingi fasilitas Terminal Terpadu Modern Pulo Gebang dan juga Stasiun Cakung.

"Selain itu, ini yang terpenting, Sentra Timur Residence juga bebas banjir, karena dekat dengan Kanal Banjir Timur (KBT). Bebas banjir dan sangat aksesibel saat ini merupakan dua faktor yang paling dicari pembeli properti," ungkap Dicky kepada Kompas.com, Rabu (29/1/2014).

Para pembeli Sentra Timur Residence, aku Dicky, adalah mereka yang tinggal di Bekasi, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Sebagian besar yakni 70 persen adalah pembeli properti pertama atau pengguna akhir (end user) , sisanya 30 persen merupakan pembeli dengan motif investasi.

Sejak dilansir sejak 2010, proyek kolaborasi antara PT Bakrieland Development Tbk dan Perum Perumnas tersebut mengalami kenaikan harga sekitar 15 persen per tahun. Saat ini harga jual mencapai level Rp 300 juta untuk unit bertipe satu kamar tidur dan Rp 400 juta untuk unit dua kamar tidur.

PT Bakrie Pangripta Loka memiliki konsesi seluas 40 hektar guna mengembangkan Sentra Timur Residence yang bakal menghimpun 14 menara apartemen, satu menara hotel bintang 3, pusat belanja, pusat konvensi, pusat komersial serta perumahan eksklusif.

Hingga saat ini, dari total luas lahan konsesi, sekitar 15 hektar telah dimanfaatkan untuk pengembangan 5 menara apartemen, dua perumahan (Mutiara Platinum dan Mutiara Sanggraha), serta kompleks ruko Sentra Timur Business Park.

Tahun ini, PT Bakrie Pangripta Loka menargetkan marketing sales senilai Rp 300 miliar yang mereka harapkan berasal dari penjualan 5 menara baru sebanyak 2.000 unit yang akan dikembangkan pada semester dua.