Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janjinya, Tahun Ini REI Bangun 30.000 Unit Rusunami!

Kompas.com - 28/01/2014, 11:16 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Real Estat Indonesia (REI) Eddy Hussy mengungkapkan tahun ini REI siap membangun rumah susun milik (rusunami) sebanyak 30.000 unit. Dengan anggapan satu menara rusun mampu menampung 300 unit satuan rumah susun, REI menargetkan membangun rusunami sebanyak 100 tower.

Eddy mengungkapkan bahwa target REI tersebut berlatar belakang kebutuhan masyarakat akan hunian. Ia akui, jumlahnya tidak seambisius target yang pernah dicanangkan pemerintah, yaitu 1.000 tower.

"Dulu pemerintah pernah begitu antusias ingin menyukseskan pembangunan 1.000 tower. Tujuannya apa, memberikan perumahan bagi masyarakat. Ternyata semangat itu menurun dan tidak dijalankan semua pihak dengan baik sehingga sempat terjadi tidak adanya pembangunan rusunami oleh pengembang. Pemerintah sendiri melalui BUMN juga tidak membangun itu," ujar Eddy di Jakarta, Senin (27/1/2014) siang.

"Sudah empat atau lima tahun ini tidak ada yang bangun (rusunami), maka 2014 ini adalah tahun yang harus dimulai dengan rusunami," tambahnya.

Eddy melanjutkan, pembangunan rusunami memang membutuhkan political will dari pemerintah. Salah satu bentuknya adalah menyesuaikan harga rusunami karena sudah lima tahun belakangan ini pula tidak ada penyesuaian harga.

"Efeknya jelas terlihat, yaitu tidak ada pembangunan," kata Eddy. 

Ia mengaku tidak menutup mata bahwa selama ini rusunami tidak dibangun lantaran pengembang sulit memutar modalnya. Dengan harga yang dipatok pemerintah Rp 4 juta permeter persegi, lanjut Eddy, pengembang merasa kesulitan. Karena itu, REI sudah mengajukan rentang harga yang lebih "ramah" bagi pengembang.

"Harga yang kami ajukan sekitar Rp 9 juta permeter. Nanti akan dibuat sesuai untuk tiap atau per kabupaten atau kota. Jadi, sekarang harga yang saya lihat itu mulai Rp 7,3 juta sampai Rp 15 juta per meter, sementara yang disetujui oleh Menpera itu Rp 8.750.000," ujar Eddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com