Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2014, Tak Ada Proyek yang Dianulir

Kompas.com - 20/01/2014, 16:25 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun tahun ini dipandang sebagai tahun berat, terkait perhelatan Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden, Rupiah masih belum pulih dan suku bunga terhitung tinggi, namun para pelaku bisnis dan industri properti tak berhasrat menunda proyek mereka.

"Tahun ini tetap jalan. Khusus Pemilu, hanya event lima tahun sekali dan pengaruhnya tidak signifikan terhadap perubahan pasar. Kami tetap meneruskan proyek yang sudah dilansir tahun lalu, dan tetap optimistis merilis proyek baru," ujar Direktur Utama Karya Cipta Sukses Selaras Group, Marco Iswara, kepada Kompas.com, Senin (20/1/2014).

Karya Cipta Sukses Selaras Group, saat ini berkonsentrasi melanjutkan konstruksi tiga proyek apartemen di Jakarta dan Bekasi serta satu mixed use development di Yogyakarta. Ketiga proyek apartemen tersebut adalah Satu8 Residence di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, progresnya sudah mencapai lantai 11. Satu8 Residence ditawarkan senilai Rp 20 juta per meter persegi.

Sementara The Nest Puri Indah, juga di Jakarta Barat, posisi pembangunan menuju konstruksi basement, usai pondasi rampung awal Januari ini. The Nest terdiri atas 1.100 unit dengan harga jual mulai dari Rp 400 juta per unit.

Menyusul kemudian Kemang View di Pekayon, Bekasi. Kemajuan pembangunannya sejauh ini sudah mencapai tahap tutup atap (topping off). Kemang View sebanyak 1.800 unit dengan harga jual sekitar rp 350 juta-Rp 400 juta per unit.

Sedangkan proyek di Yogyakarta, bertajuk Malioboro City di atas lahan seluas 4 hektar. Prioritas konstruksi yang akan dikerjakan adalah ruko 40 unit dan apartemen 1 menara sebanyak 700 unit. Masing-masing sudah melewati tahap tiang pancang. Selain ruko dan apartemen, proyek ini juga bakal diisi oleh pusat belanja Jogjakarta Town Square (J'tos) seluas 1 hektar.

Meneruskan proyek yang sudah dikerjakan sejak 2013 juga dilakukan oleh PT Selaras Mitra Sejati. Menurut Direktur Utama Selaras Mitra Sejati, Alwi Baghir Mulachela, pihaknya setia pada komitmen meneruskan dan menyelesaikan proyek yang mereka kembangkan yakni Pakubuwono Terrace, Jakarta, dan Grand Cut Meutia, Bekasi.

"Pakubuwono Terrace yang terdiri atas 3 menara, telah rampung konstruksi strukturnya untuk 2 menara pertama. Sementara Grand Cut Meutia yang juga terdiri atas 3 menara apartemen, sudah mencapai level struktur lantai menengah," ungkap Alwi.

Demikian halnya dengan Thamrin Nine yang dikembangkan PT Putragaya Wahana. Thamrin Nine merupakan proyek multifungsi yang berlokasi di Jl Thamrin, Jakarta Pusat. Properti existing yang telah beroperasi adalah UOB Plaza. Ekspansi Thamrin Nine terdiri atas 4 gedung apartemen dan dua menara perkantoran yang dilengkapi dengan podium ritel. Konstruksi terbagi dalam dua tahap pengembangan.

Tahap pertama yang akan dibangun adalah satu menara perkantoran 71 lantai setinggi 330 meter lengkap dengan 200 kamar hotel dan 3 bangunan apartemen, dan rencana dibuka kuartal 4 tahun 2016. Sementara itu, tahap kedua terdiri atas satu bangunan apartemen dan satu menara perkantoran. Targetnya, keseluruhan proyek ini tuntas pada 2018 mendatang.

Menurut Marketing and Promotion Manager Putragaya Wahana, Grace Tjugiarto, posisi aktual Thamrin Nine adalah pengerjaan bore piling secara wide system, instalasi diagram, ekskavasi dan removal.

"Sampai saat ini masih sesuai jadwal. Meskipun tahun 2014 kondisi pasar cenderung stagnan dan penjualan juga tidak seaktif tahun lalu. Namun, kami optimistis, karena pembeli masih saja berdatangan, dan harga pun tetap modest masih berada pada level 4.750 dollar AS per meter persegi. Bahkan, Februari nanti kami akan menandatangani kerjasama pengelolaan dengan Hilton Hotel International," ucap Grace.

Baik Marco, Alwi, maupun Grace, sepakat bahwa kosntruksi harus diteruskan dan diselesaikan. Mempertimbangkan komitmen terhadap konsumen yang sudah melakukan pembelian atas properti mereka.

"Kami harus memenuhi janji kepada konsumen bahwa properti yang kami tawarkan, bisa mereka tempati sesuai dengan PPJB yang telah ditandatangani," imbuh Alwi.

Sementara Marco lebih menyoroti iktikad baik pengembang. Menurutnya, kalau proyek sudah dimulai dan tingkat penjualan di atas 100 unit, maka tidak ada alasan untuk melakukan penundaan pembangunan. "Seburuk apa pun kondisi pasar tahun ini, proyek yang dilansir tahun lalu harus dikerjakan dan dituntaskan. Lain halnya bila proyek baru akan diluncurkan tahun ini, masih bisa ditunda karena tes pasar tidak mendukung," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau