CIREBON, KOMPAS.com - Ada yang menarik di sepenggal ruas Jl Siliwangi, Cirebon, Jawa Barat. Sebuah bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda berlanggam
art deco, masih kokoh berdiri.
Bertajuk Umah Kebon, bangunan ini menempati area seluas 2.000 meter persegi. Kemegahannya diwakili oleh beberapa pilar yang menyangga bagian depan, sisi kanan dan belakang bangunan sertai penggunaan marmer pada lantai bangunan dengan motif yang tidak biasa.
HBA/KOMPAS.com Umah Kebon memiliki banyak bukaan berupa jendela yang meninggi hingga hampir mencapai plafon bangunan. Bukaan ini terdapat di seluruh bagian rumah, mulai dari ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga hingga dapur.
Umah Kebon memiliki banyak bukaan berupa jendela dan pintu yang meninggi hingga hampir mencapai plafon bangunan. Bukaan ini terdapat di seluruh bagian rumah, mulai dari ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga hingga dapur.
Sebagai salah satu upaya melestarikan keberadaan arsitektural art deco, sang pemilik yang juga mitra strategis Metland Hotel Cirebon, Deta Grup, mengonversi fungsi rumah ini sebagai restoran yang menyediakan kuliner khas Cirebon dengan konsep fine dining.
HBA/KOMPAS.com Kecuali ruang tamu, setiap bagian dari Umah Kebon ini disulap menjadi ruang makan, dan dapur terbuka (open kitchen) dengan furnitur kayu beraksen klasik.
Para pengunjung dapat menikmati cita rasa tradisional otentik kota udang ini dalam bentuk nasi jamblang, empal gentong, dan mie koclok yang disajikan dengan menggunakan perangkat makan yang juga berselera.
Kecuali ruang tamu, setiap bagian dari Umah Kebon ini disulap menjadi ruang makan, dan dapur terbuka (open kitchen) dengan furnitur kayu beraksen klasik. Furnitur kayu mendominasi seluruh ruangan, dengan beragam fungsi. Mulai dari meja kursi, credenza, meja kopi, hingga countertop di dapur.
Aksen klasik cenderung artistik juga tampak dari penggunaan chandelier untuk menerangi ruangan interior dan eksterior pada malam hari.
HBA/KOMPAS.com Perabot kayu, mulai dari credenza hingga meja kursi mendominasi seluruh ruangan.
Sementara ruang tamu, dan selasar dijadikan sebagai ruang pamer berbagai benda dan pusaka antik khas Cirebon seperti kain batik Trusmi, wayang kulit, perabot kayu berukir, lukisan dan sejumlah karya seni lainnya.
HBA/KOMPAS.com Ruang tamu dijadikan sebagai ruang pamer benda dan barang antik tradisional khas Cirebon bernuansa oriental.
Interior Umah Kebon mengawinkan seni dan budaya Cirebon dan China sebagai bagian tak terpisahkan dari sejarah kota ini. Oleh karena itu, desain dan elemen interiornya kental dengan nuansa Cirebon dan Oriental.
Representasi lain tradisi Cirebon dan China tersebut juga disajikan dalam bentuk kostum karakter Putri Ong Tien, Sunan Gunung Jati dan Laksamana Cheng Ho yang bisa dipakai oleh pengunjung untuk sesi pemotretan. Fitur tersebut disediakan bagi pengunjung dengan tarif tertentu sesuai dengan musim kunjungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.