KOMPAS.com - Toko-toko atau kios di pusat perbelanjaan biasanya mendedikasikan satu ruang tertutup sebagai tempat menyimpan stok barang yang dijualnya. Namun, berbeda dari toko-toko pada umumnya, sebuah toko
sepatu di Santiago, Cile, justeru memajang kotak-kotak sepatu dan membuatnya menjadi daya tarik tersendiri.
Hal itu merupakan hasil prakarsa Move Architects. Waktu pemasangan dan biaya yang terbatas tidak mampu membatasi kreasi Move Architects.
www.dezeen.com Di satu sisi penyangga tersebut tampak seperti paku-paku raksasa, di sisi lainnya penyangga itu tampak seperti bentuk
Perusahaan tersebut berhasil mendesain 140 penyangga yang terbuat dari kayu. Di satu sisi penyangga tersebut tampak seperti paku-paku raksasa, di sisi lainnya penyangga itu tampak seperti bentuk "X" berjajar. Dengan penyangga tersebut, kotak-kotak sepatu tampak menempel pada dinding.
www.dezeen.com Estetika bukan satu-satunya alasan menggunakan penyangga unik tersebut. Menurut para arsitek, hal ini juga dilakukan karena ukuran toko tersebut sangat kecil. Menempelkan kotak sepatu pada dinding mampu menghemat banyak ruang.
"Penyangga berbentuk X ini berasal dari nama dan logo toko, Bestias XX," ujar para arsiek, seperti dikutip dalam
Dezeen.
Estetika bukan satu-satunya alasan menggunakan penyangga unik tersebut. Menurut para arsitek, hal ini juga dilakukan karena ukuran toko tersebut sangat kecil. Menempelkan kotak sepatu pada dinding mampu menghemat banyak ruang.
www.dezeen.com Bestias XX hanya berukuran 12m2. Padahal, toko tersebut harus menampung setidaknya 380 kotak sepatu, dua karyawan, dan setidaknya tiga karyawan. Maka itu, Move Architects menggunakan 140 kayu berbentuk X.
Bestias XX hanya berukuran 12m2. Padahal, toko tersebut harus menampung setidaknya 380 kotak sepatu, dua karyawan, dan setidaknya tiga karyawan. Maka itu, Move Architects menggunakan 140 kayu berbentuk X.
"Karena waktu konstruksi dan anggaran terbatas, kami memutuskan untuk meminimalisir penggunaan tenaga kerja manual dan menggunakan apa yang secara tradisional disebut dengan 'membangun' toko. Kami memutuskan untuk 'memanufaktur' toko," tandas para arsitek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.