Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Investor Menguat, Harga Hunian Meroket

Kompas.com - 21/10/2013, 13:16 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Depresiasi Rupiah terhadap Dollar AS, melecut daya beli investor semakin menjadi. Akibatnya, mudah ditebak, investor tersebut mendominasi pembelian properti (hunian) yang dipasarkan saat ini.

Menurut hasil riset Cushmand & Wakefield Indonesia, melemahnya nilai tukar Rupiah memberi dampak terhadap peningkatan daya membeli para investor yang menyimpan mata uang Dollar AS. Mereka aktif melakukan transaksi dan memborong properti, sehingga terjadi peningkatan permintaan yang cukup signifikan.

Sejumlah 21,059 unit yang terjual dari total pasok 22,167 unit kondominium, nyaris lebih dari separuh dikuasai investor.

Aktivitas pembelian tersebut, diakui Senior Associate Director and Head of Research & Advisory Cushman & Wakefield Indonesia, Arief N Rahardjo, direspon pengembang dengan menaikkan harga jual produk properti yang mereka tawarkan.

"Pengembang sesuka hati memasarkan produknya dengan harga jual tinggi. Sayangnya,  beberapa pengembang memanfaatkan permintaan yang kuat dari investor tersebut dengan menjual kualitas produk yang tidak sebanding dengan harga jual," ungkap Arief kepada Kompas.com, di Jakarta, Senin (21/10/2013).

Sepanjang tahun ini, pengembang telah menaikkan harga jual hunian (kondominium) di wilayah pusat bisnis terpadu (central business district/CBD) rerata 20,4 persen menjadi Rp 29,9 juta per meter persegi.

Sementara rerata harga jual di lokasi premium luar CBD berada pada angka Rp 28,3 juta per meter persegi atau meroket 20,6 persen per triwulan.

"Aktivitas beli yang dilakukan investor bakal terus berlanjut dan akan meningkat secara signifikan hingga 2014 mendatang. Sehingga kinerja penjualan diperkirakan akan memperlihatkan tren positif," imbuh Arief.

Indikasi penguatan permintaan, terlihat dari rekor terjualnya 39.090 unit kondominium atau melejit 85,6 persen secara trwilunan serta kondisi tingkat penjualan dan pra-penjualan yang relatif stabil, masing-masing mencatat angka 95,6 persen (169.107 unit) dan 59,3 persen (131.916 unit).

Sebaliknya, kinerja tingkat hunian bakal terus melorot seiring investor yang mengosongkan unit mereka untuk dijual kembali dengan harga ekspektasi yang lebih tinggi. Penurunan terjadi sebanyak 1,0 persen menjadi 57,9 persen atau menyisakan sekitar 41.147 unit kondominium kosong hingga 2014 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com