Kurang dari 20 tahun yang lalu properti, pembeli non Austria tidak dapat memiliki resor di kawasan Alpen. Namun keran itu mulai dibuka sejak tahun 1995 ketika Austria bergabung dengan Uni Eropa, orang asing diizinkan untuk membeli dan hidup secara permanen.
Sementara aturan untuk penduduk non Uni Eropa yang membeli rumah liburan ditetapkan oleh masing-masing dari sembilan pemerintahan provinsi federal negara itu. Penduduk non Uni Eropa dapat membeli properti di enam dari sembilan provinsi yang ada. Mereka harus mengajukan permohonan kepada Dewan Lokal, Grundverkehrsbehörde, untuk izin pembelian asing setelah penjualan disepakati.Sejatinya, beberapa daerah Austria, memiliki aturan zonasi sendiri dengan
persyaratan perencanaan yang membatasi jumlah rumah liburan. Bagi mereka yang belum memiliki tempat tinggal utama, bisa membeli satu di antara sekian banyak pasok tersedia. Sebut saja di desa-desa pegunungan Kitzbühel.Paling tangguh di Eropa
Menurut riset residensial Knight Frank, pasar properti Austria terbukti merupakan yang paling tangguh di Eropa selama lima tahun terakhir. Aturan tentang kepemilikan rumah kedua dan pembatasan pembeli asing mempersulit pembelian properti menyebabkan harga terus meroket sebesar 34,7 persen sejak 2008. Sementara Norwegia (34,4 persen), Swiss (26,5 persen) dan Jerman (12 persen) .Austria mengungguli semua negara Eropa sejak runtuhnya Lehman Brothers. Keberhasilan ini disebabkan sejumlah faktor, termasuk kekurangan pasokan yang dikombinasikan dengan permintaan lokal dan internasional yang kuat. Aturan perencanaan yang ketat memicu terjadinya defisit pasok, terutama di Wina dan kawasan resor premium Alpen. Namun demikian, permintaan tetap kuat, terutama berasal dari Jerman, Rusia dan Eropa Timur yang menghargai keamanan finansial dan stabilitas politik. Sedangkan Wina menarik sebagai pusat wisata dan merupakan rumah bagi organisasi dunia termasuk OPEC, PBB dan General Motors.Perekonomian Austria yang pernah mengalami ledakan, dalam satu dekade terakhir, sempat tergelincir ke dalam resesi pada tahun 2009. Namun, itu pun hanya sebentar untuk kemudian bangkit lagi. Meskipun pertumbuhannya lamban di bawah 1 persen pada 2012-2013, dua institusi tepercaya Bank of Austria dan Austria Economy Research Institute memprediksi pertumbuhan akan terus menanjak sebesar 1,6-1,8 persen pada 2014 ."Resor ski Austria selalu mewakili nilai yang baik dibandingkan dengan Perancis dan Swiss baik untuk properti maupun biaya hidup. Kawasan Alpen tidak mengalami lonjakan harga drastis seperti di Perancis dan Swiss sebelum 2007," ujar Delaney.