Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya, Menonton Konser dalam Balon Raksasa!

Kompas.com - 26/09/2013, 15:09 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Pematung asal Inggris, Anish Kapoor, dan arsitek asal Jepang, Arata Isozaki, mendesain struktur yang dapat dipindah-pindah. Struktur ini dapat digunakan sebagai tempat mengadakan konser dan bengkel kerja, baik bernuansa tradisional maupun kontemporer.

Uniknya, struktur tersebut dibuat dalam bentuk menyerupai balon. Struktur ini rencananya akan menjadi ruang yang digunakan untuk mengadakan konser dan penampilan kontemporer sebagai bagian dari Lucerne Festival Ark Nova.

www.designboom.com Proyek pembuatan
Struktur menyerupai balon ini dibangun di Kota Matsushima, Prefektur Miyagi, Jepang. Menurut situs resmi Lucerne Festival Ark Nova, Kota Matsushima merupakan salah satu kota yang terkena dampak paling parah dari bencana gempa bumi dan tsunami di Jepang pada 2011 lalu.

Seperti dikutip www.designboom.com, festival ini diharapkan mampu meringankan kondisi penduduk yang masih memulihkan dari dari bencana tersebut. Melalui musik, penduduk diharapkan mampu menangkap semangat dan pandangan positif.

www.designboom.com Pada model pertamanya, ruang konser tiup ini didesain dengan menggunakan warna merah. Namun, berselang tiga tahun dari perencanaan, kini
Proyek pembuatan "gedung" konser ini sudah dimulai pada Agustus 2011, lima bulan setelah bencana besar terjadi di Jepang. Ketika itu, Anish Kapoor dan Arata Isozaki mulai berkolaborasi dalam proyek "Ark Nova" bagi Lucerne Festival dan Kajimoto Music. Saat diinisiasi pertama kali, maksud pembuatan proyek ini adalah untuk membawa harapan dan janji bagi mereka yang harus merasakan efek bencana.

Pada model pertamanya, ruang konser tiup ini didesain dengan menggunakan warna merah. Namun, berselang tiga tahun dari perencanaan, kini "gedung" konser tersebut berdiri dengan pilihan warna lain, ungu tua. Hanya saja, berdasarkan foto-foto yang beredar, bagian interior ruang konser ini tampak berwarna ungu kemerahan akibat sorot lampu dan sinar matahari dari luar ruangan.

www.designboom.com Pada model pertamanya, ruang konser tiup ini didesain dengan menggunakan warna merah. Namun, berselang tiga tahun dari perencanaan, kini
Namun, ada beberapa hal yang tidak berubah. Pertama, bentuknya. Bentuk interior "gedung" konser ini sesuai dengan rencana, lengkap dengan "tiang" di tengah-tengah balom yang tampak seperti lubang donat dari luar konstruksi.

Kedua, jumlah penonton yang bisa ditampung di dalam konstruksi temporer ini. Sesuai rencana, ruang konser temporer ini mampu menampung 500 orang.

Untuk Anda yang penasaran dengan konstruksi unik ini, Anda bisa mengunjungi Kota Matsushima pada 27 September 2013 hingga 14 Oktober 2013 mendatang. Tertarik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Eksterior
Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Berita
Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com