Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Pembunuh Berantai Jadi Obyek Wisata!

Kompas.com - 17/09/2013, 18:02 WIB
Tabita Diela

Penulis

Sumber Dailymail
www.dailymail.co.uk Meski jadi lokasi pembunahan, namun kondisi rumah ini terlihat jauh lebih cerah. Setiap akhir pekan, turis-turis berkerumun di depan rumah ini menanti giliran menyaksikan peninggalan Puente.
www.dailymail.co.uk Di salah satu ruang tempat Puente membunuh korbannya terdapat rak buku, tempat tidur kecil, dan dua karpet. Dekor ini sama dengan hari di mana kepolisian Sacramento menggeledah rumah Puente.
www.dailymail.co.uk Di rumah ini juga terdapat manekin menyerupai Puente. Patung tersebut ada di salah satu teras.
www.dailymail.co.uk Terdapat sebuah pelat di depan rumah ini yang berisi kalimat,
KOMPAS.com - Pada 14 November 1988, Polisi Sacramento dan petugas koroner menggali tujuh jenazah dari halaman sebuah rumah kos yang dikelola oleh Dorothea Puente di Sacramento, California, Amerika Serikat.

Puente terbukti membunuh dan mengeringkan cairan tubuh penyewa kamar di rumahnya demi  mencuri cek Jaminan Sosial mereka. Perempuan ini sudah didakwa pada 1993 atas tiga kasus pembunuhan. Untuk mempertanggungjawabkan tindakannya, dia harus menjalani masa tahanan selama dua kali seumur hidup.

Namun, belum lagi terpenuhi hukumannya, Puente tewas dalam tahanan pada 2011 di usia 82 tahun. Kini, rumah kos tersebut dijadikan satu dari lima tujuan wisata Sacramento Old City Association.

 
Bagaimana rupa rumah tersebut? Langgam arsitekturalnya mengadopsi gaya Victoria. Meski jadi lokasi pembunahan, namun kondisi sekarang terlihat jauh lebih cerah. Setiap akhir pekan, turis-turis berkerumun di depan rumah ini menanti giliran menyaksikan peninggalan Puente. Salah seorang peserta tur, John Cabrera, ternyata kepala penyidik pembunuhan dari Sacramento Police Department yang menyelidiki kasus Puente.
 
Cabrera menunjuk beberapa titik penemuan jenazah korban dan barang bukti. Di salah satu ruang tempat Puente membunuh korbannya terdapat rak buku, tempat tidur kecil, dan dua karpet. Dekor ini sama dengan hari di mana kepolisian Sacramento menggeledah rumah Puente. Cabrera mengatakan, "Saya menarik karpet itu dan melihat adanya noda. Saya segera tahu bahwa itu adalah cairan tubuh." 
 
Tidak cukup hanya dengan keterangan dari Cabrera, di rumah tersebut juga terdapat manekin menyerupai Puente. Patung tersebut ada di salah satu teras. "Kembaran" Puente ini mengenakan mantel merah dan menggenggam sekop hijau. Terdapat juga, sebuah pelat di depan rumah ini yang berisi kalimat, "Pelanggar akan dibius dan dikubur di halaman."

Rumah yang tidak lagi dimiliki Puente tersebut telah dibeli seseorang pada 2010 silam. Sosok yang tak ingin disebut namanya itu telah melakukan renovasi pada beberapa titik. Partisi yang membagi ruang makan dan dapur pun dihilangkan. "Saya menyukai rumah ini. Rumahnya menyenangkan," ujar Cabrera menanggapi perubahan yang dialami rumah tersebut. 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau