Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Tentara Ini Harus Bayar Perizinan Bangunan Rp 13,8 Miliar

Kompas.com - 23/08/2013, 22:17 WIB
Tabita Diela

Penulis

Sumber Dailymail
KOMPAS.com — Reade Griffith (48), pria yang pernah bergabung dengan Angkatan Laut Amerika Serikat ini, pada awalnya "hanya" ingin menambahkan kolam renang, spa, dan bioskop pribadi di ruang bawah tanah rumahnya.

Namun, siapa sangka keinginan sederhana tersebut pada akhirnya malah membuat Griffith harus membayar lebih banyak. Dia harus mengeluarkan 825.000 poundsterling (sekitar Rp 13,8 miliar) hanya untuk kepentingan perizinan.

Ruang bawah tanah dua lantai yang direncanakan olehnya semula ditaksir membutuhkan biaya hanya 4 juta poundsterling (sekitar Rp 67,2 miliar). Biaya sebesar ini mencakup konstruksi lantai bawah tanah seluas 1.130 meter persegi atau hampir sama luasnya dengan 20 unit apartemen dua kamar.

Biaya yang harus dikeluarkan Griffith ternyata memiliki dasar hukum. Menurut Section 106 dalam Town and Country Planning Act, para pengembang harus memberikan kontribusi jika membangun proyek apa pun yang lebih besar dari 800 meter persegi. Sementara luas rumah-rumah di London pada umumnya hanya sekitar 102 meter persegi. Griffith sendiri akan membangun sekitar 10 kali lipat luas tersebut di bawah rumahnya.

Biaya yang harus dibayar kepada Dewan Kensington dan Chelsea termasuk biaya pengawasan 20.625 poundsterling (sekitar Rp 346,6 juta), retribusi infrastruktur komunitas pada Greater London Authority sebesar 42.500 poundsterling (sekitar Rp 714,3 juta), dan biaya aplikasi perencanaan 337 poundsterling (sekitar Rp 5,6 juta). Besarnya biaya retribusi yang harus diserahkan Griffith, terang saja, membuat rekannya terkejut.

Selain tingginya biaya retribusi, ternyata proyek "gunung es" ini juga mendapat penolakan dari warga sekitar. Pasalnya, kegiatan ekskavasi besar-besaran harus dilakukan agar ruang bawah tanah tersebut dapat dibangun. Artinya, para tetangga akan menerima gangguan hebat dari proses konstruksi. Seorang penduduk setempat mengungkapkan, "Proyek ini tentunya akan menjadi salah satu proyek 'rumah gunung es' dan sayangnya, rumah kami akan menjadi Titanic-nya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com