Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Properti Sulap Wang Jianlin Jadi Orang Terkaya China

Kompas.com - 19/08/2013, 13:15 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Pengembang sejumlah proyek properti komersial, Wang Jianlin, kini jadi orang terkaya China. Selain properti, bisnisnya berbiak melebihi perhitungan sebelumnya, mulai dari ritel, bioskop, perhotelan, dan karaoke.

Wang yang mengendalikan konglomerasi Dalian Wanda Group, memiliki kekayaan bersih senilai 14,2 miliar dollar AS (Rp 147,1 triliun). Jumlah harta pengusaha berusia 58 tahun ini lebih banyak 3,2 miliar dollar (Rp 33,1 triliun) ketimbang Zong Qinghou. Zong sendiri merupakan orang terkaya kedua negara ini, sekaligus pendiri Hangzhou Wahana Group.

Mari kita kupas, mengapa Wang bisa menjadi orang paling tajir di Negara Tirai Bambu tersebut. Wang, bersama imperiumnya telah mengembangkan properti seluas 148 juta kaki persegi, termasuk 72 pusat perbelanjaan berbagai kelas, 40 hotel bintang lima dan sejumlah apartemen di seluruh kota utama China. Tak cukup sampai di sini, ia juga akan meningkatkan portofolionya  sebesar 68 persen pada 2014 mendatang.

Tentakel gurita bisnis Wang, menurut Bloomberg Billionaire Index, tak hanya tertancap kuat di dalam negeri. Ia juga melakukan ekspansi ke sejumlah negara, terutama Eropa. Dia sukses mengakuisisi Sunseeker International Ltd, pembuat yacht di Inggris yang digunakan dalam film James Bond, Juni lalu dengan nilai transaksi 1,6 miliar (Rp 16,5 triliun).

Akuisisi hanyalah satu langkah dari impian besarnya menguasai dunia. Buktinya, Wang mengalokasikan dana lebih dari 1 miliar dollar AS (Rp 10,3 triliun) untuk membangun kompleks apartemen mewah di sepanjang tepi sungai Thames, London.

Aksi Wang ini menjadikan Wanda memimpin perusahaan-perusahaan China dalam memperluas bisnis global dan untuk memenuhi permintaan konsumen hunian melalui beberapa akuisisi berprofil tinggi.

"Upaya Wang melakukan diversifikasi properti selain di China rupanya mendatangkan keuntungan," kata Kenny Wu, analis Ji-Asia Research Ltd yang berbasis di Hong Kong.

Latar belakang militer

Siapa kira, jika Wang yang berhasil membeli AMC Entertainment Holdings Inc. senilai (Rp 26,9 triliun) tahun lalu, tersebut memiliki latar belakarng militer. Ia merupakan anak tertua dari lima bersaudara keluarga militer yang bermukim di provinsi Sichuan Barat, dekat dengan perbatasan Tibet. Ayahnya merupakan pejuang Tentara Merah Mao Zedong selama kampanye Long March pada 1930-an, dan kemudian melawan Jepang, dalam Perang Dunia II.

Darah militer mengalir kental dalam tubuhnya. Ia bergabung dengan Tentara Pembebasan Rakyat selama 16 tahun sebelum diberhentikan dengan hormat sebagai seorang perwira. Purnabhakti sebagai tentara, ia kemudian bekerja pada pengembang perumahan di kota pelabuhan Dalian Utara. Pada 1992, Wang sukses menjadi manajer dan mengubah nama perusahaan menjadi Dalian Wanda.

Kesuksesan besar Wang dibangun selama dua dekade berikutnya. Ia tercatat, memiliki aset properti berupa 72 pusat perbelanjaan dengan bendera "Wanda Plaza". Seluruh ruang komersialnya ini diisi oleh tenan-tenan besar miliknya sendiri,mulai dari department store hingga bioskop. Wang juga memiliki sejumlah gedung perkantoran.

Ada motivasi di balik pengembangan jumlah pusat belanja sebanyak itu. Menurut Wang, untuk pertama kalinya dalam sejarah China, jumlah penduduk kota
melebihi jumlah orang yang tinggal di daerah pedesaan pada 2011. Jumlah populasi tumbuh 3,6 persen per tahun sejak 2002, atau 21 juta orang per tahun. Migrasi massal mempercepat pendapatan pribadi dan juga permintaan konsumen.

"Konsumsi China, terutama kelas atas tumbuh pesat," kata Wang seraya mengungkapkan, ia akan menambah portofolionya dan berencana memiliki 110 Wanda Plaza hingga 2014.

Dalam catatan Bloomberg Billionaire Index, kepemilikan Dalian Wanda Group sepenuhnya (100 persen) berada di tangan keluarga Wang, melalui perusahaan induk Dalian Hexing Investasi Co. Wang sendiri menggenggam 98 persen, 2 persen sisanya dimiliki anaknya, Wang Sicong.

Kepemilikan Wang juga tercatat sebanyak 61,6 persen atau senilai 7,4 miliar (Rp 76,6 triliun) di perusahaan induk sektor properti yakni Dalian Wanda Commercial Property Co melalui Dalian Wanda Group. Kelompok usaha ini meraup pendapatan hingga 26 miliar dollar AS (Rp 269,4 triliun) selama 12 bulan hingga Juni 2013.

Properti komersial menyumbang 76 persen dari pendapatan Dalian Wanda pada semester pertama tahun 2013. Melonjak 88 persen dari tahun sebelumnya dan 91 persen pada 2011.  

Aset Wang, bisa jadi jauh lebih tinggi nilainya ketimbang yang mampu diungkap Bloomberg.  
Pacific Alliance China Land Ltd, perusahaan pembiayaan tertutup yang berbasis di London, menambahkan nilai 0,5 persen saham di Wanda Commercial Property atau 71,8 juta dollar AS (Rp 744 miliar) pada akhir tahun 2012.  Hal tersebut menambah nilai seluruh perusahaan menjadi 14,4 miliar (Rp 149,2 triliun) dan saham Wang di Pacific Alliance sebesar 8,6 miliar dollar AS (Rp 89,1 triliun).

Kepemilikan terbesar Wang kedua berada di Wanda Department Store Co. Jaringan toko serba ada ini bernilai 5,6 miliar dollar AS (Rp 58,03 triliun), dan berencana menambah 58 gerai lagi menjadi 120 hingga 2015 mendatang.

Dalian Wanda juga merambah bisnis hiburan. Mereka tahun lalu mendirikan jaringan bioskop AMC melalui anak usaha hiburan dan berinvestasi di bisnis perfilman, pertunjukan, teater, karaoke dan bar. Dalam setahun beroperasi, mereka memiliki 500 bioskop dengan 6.000 layar plus 68 karaoke dan bar. Saham Wang di bisnis ini mencapai 1,3 miliar (Rp 13,4 triliun).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com