Caesars terpaksa menyerah dan melego asetnya tersebut setelah melakukan berbagai upaya guna mendulang keuntungan. Namun, apa hendak di kata, upaya tersebut nihil belaka.
Caesars kalah di "gelanggang permainan" dalam sebuah kompetisi luar biasa ketat. Pesaing beratnya adalah operator kasino raksasa Paman Sam lainnya, yakni Vegas Casino. Perusahaan ini mengelola MGM Resorts, Las Vegas Sands, dan Wynn Resorts.Caesars awalnya berencana membuat pusat perjudian terbesar di Makau, mengalahkan kebesaran dan kemegahan Las Vegas. Guna merealisasikan ekspansi bisnisnya, mereka kemudian mengakuisisi beberapa properti dan mendirikan kasino sebagai fasilitas yang melengkapinya dengan sejumlah permainan menarik. Termasuk pembelian properti lapangan golf tadi, tahun 2007, seharga 578 juta dollar AS (Rp 5,9 triliun). Pada saat yang bersamaan, mereka juga tengah mengoperasikan Harrah Entertainment.
Sayangnya, setelah mencoba bertahun-tahun, mereka tak kunjung mendapat lisensi permainan. Sebaliknya, Vegas Casino justru dengan mudah mengantongi beberapa lisensi.
Tak heran bila Gary Loveman sempat berujar, "Tidak berekspansi di Makau adalah kesalahan terbesar yang dilakukan Caesars Entertainment."