Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Sementara, Konstruksi Katedral Ini Sanggup Bertahan 50 Tahun!

Kompas.com - 07/08/2013, 10:28 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Jemaat Gereja Katedral Anglikan Christchurch di New Zealand bisa kembali beribadat. Selama ini, para jemaat tidak dapat melakukan ibadat lantaran gempa merusak sebagian besar gedung gereja pada Februari 2011. Kerusakan berat memaksa Gereja Katedral Anglikan Christchurch dihancurkan pada Maret 2012 lalu.

Uskup Victoria Matthews mengatakan, biaya yang dibutuhkan untuk menyelamatkan katedral itu luar biasa besar. Pada awal tahun lalu, Uskup memperkirakan kebutuhan dana sekitar 50 juta dollar NZ (Rp 403,3 miliar) untuk rekonstruksi. Sebelum itu terlaksana, pro dan kontra seputar desain gereja baru, lebih dulu muncul ke permukaan.

Sembari menunggu keputusan dewan kota dan dewan gereja, jemaat masih dapat beribadat di konstruksi sementara karya arsitek Jepang, Shigeru Ban. Shigeru Ban membuat gereja yang dia sebut dengan nama "The Cardboard Cathedral".

Meski bersifat sementara, katedral ini dirancang mampu bertahan selama 50 tahun. Bentuknya sederhana, hanya seperti segitiga raksasa. Namun, dari bentuknya yang sederhana ini tampak ciri khasnya berupa segitiga warna-warni pada fasadnya. Menurut Dezeen, katedral "sementara " ini dibangun dari 98 pipa karton berukuran serupa. Pipa-pipa besar tersebut dikelilingi oleh kaca berwarna-warni.

Ruang pertemuan utama yang bisa digunakan sebagai ruang acara maupun konser di dalam katedral tersebut berkapasitas hingga 700 orang. Di dalam katedral ini juga terdapat delapan kontainer pengiriman sebagai kapel dan tempat penyimpanan di bawah.

Sebenarnya, katedral ini dijadwalkan akan dibuka Februari lalu. Sayangnya, berbagai penundaan membuat gereja ini terlambat diselesaikan. Baru saat ini gereja tersebut dapat dibuka. Hari Minggu, 11 Agustus 2013 mendatang merupakan pelayanan ibadat pertama katedral tersebut.

Sementara itu, desain katedral yang sebenarnya hingga saat ini belum diumumkan. Padahal, desain yang diajukan sempat menuai kontroversi. Desain-desain "finalis" yang akan digunakan sebagai desain katedral sempat menerima kritikan tajam karena tidak sesuai dengan bentuk katedral sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com