KOMPAS.com - Setelah sukses meluncurkan seri "Sydney Opera House", baru-baru ini,
LEGO mempublikasikan sebuah produk baru yang terinspirasi kegiatan "arsitektur serius". Tidak hanya memikat anak-anak, sudah tentu koleksi baru ini menjadi incaran remaja yang tertarik dengan kegiatan arsitektur, orang dewasa, bahkan mungkin pakar di bidang tersebut.
LEGO® Architecture Studio didesain khusus sebagai alat untuk mengeksplorasi daya kreatifitas lewat sejumlah 1.2100 bata plastik. Harapannya, masyarakat umum yang awam kegiatan arsitektur sekalipun dapat meniru cara berpikir para arsitek. Mereka bisa membangun sebuah desain bangunan mungil sesuai selera.
LEGO® Architecture Studio tidak hanya terdiri atas 1.210 bata plastik berukuran mungil. Perangkat ini juga dilengkapi sebuah buku panduan setebal 272 halaman. Isi buku tersebut mencangkup tips, teknik, fitur, dan latihan berbasis intuisi yang didukung oleh rumah-rumah desain arsitektur ternama dunia. Dalam situs tersebut, koleksi ini disebut sebagai "segalanya yang Anda butuhkan untuk menciptakan bangunan unik". LEGO juga mengeluarkan jargon, "Bebaskan arsitek dalam diri Anda dan eksplorasi dunia dengan kemungkinan kreatifitas tidak terbatas!"
Rumah-rumah arsitektur yang mendukung LEGO® Architecture Studio ini adalah REX Architecture, Sou Fujimoto Architects, SOM, MAD Architects, Tham & Videgård Arkitekter, dan Safdie Architects.
Bata dalam koleksi baru ini berwarna putih dan transparan. Dengan harga 150 dollar AS (Rp 1,54 juta), pemilik LEGO® Architecture Studio dapat membuat berbagai gedung yang mereka inginkan. Situs desain arsitektur Archdaily menyebutkan, LEGO® Architecture Studio, sejauh ini, membuat pengoleksinya memiliki keinginan mendesain terus-menerus sebagai dampat dari kecenderungan permainan LEGO yang begitu adiktif.