Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Bandara yang Melegenda Ini Terselamatkan?

Kompas.com - 03/07/2013, 14:36 WIB
Tabita Diela

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Terminal maskapai penerbangan Pan American World Airways (Pan Am) di Bandara Internasional John F. Kennedy (JFK), New York, Amerika Serikat, sempat mendapat perhatian luar biasa di masa kejayaannya. Bangunan berbentuk menyerupai "piring terbang" UFO tersebut semula dibangun pada 1960 untuk mengakomodir kebutuhan Boeing 707 yang baru saja mulai beroperasi.

Pan Am menyebut bangunan tersebut dengan "Worldport", nama yang menurut kritikus arsitektur Paul Goldberger sebagai "selera lugu". Dalam sebuah artikel dipublikasikan oleh Vanity Fair, Paul Goldberger menyamakan kondisi Worldport dengan terminal Trans World Airlines (TWA) di Bandara Internasional JFK.

"Seperti Worldport, TWA tidak dapat dikaryakan sebagai terminal bandara modern. Kedua bangunan berukuran kecil jika dipandang dari standar saat ini, dan tidak ada tempat bagi perlengkapan keamanan selain di tengah-tengah ruang. Hal ini merusak segi arsitektur bangunan," ujarnya.

Ukuran kecil milik kedua bangunan tersebut juga dinilai tidak mampu menjadi penarik perhatian dalam penjualan properti bangunan. Selain itu, ukuran kecil juga berarti mereka tidak dapat digunakan kembali sebagai tempat orang naik dan turun pesawat.

"Mungkin cocok sebagai restoran dan toko, atau museum," kata Paul. 

The National Trust for Historic Preservation baru saja memasukkan terminal Pan Am dalam daftar tahunan "Sebelas Lokasi Bersejarah yang Hampir Punah" di Amerika Serikat. Dengan pencantuman terminal Pan Am dalam daftar, secara resmi dimulailah pro-kontra penghancuran terminal tersebut. Berbagai petisi yang bertujuan untuk menyelamatkan bandara bermunculan.

Namun, Goldberger juga tidak lupa menyebutkan kendala yang memang dihadapi oleh terminal tersebut selama ini. Begitu kecilnya ukuran terminal, beberapa tahun setelah terminal tersebut rampung dikerjakan, Pan Am membawa kembali para arsitek ke lokasi terminal.

Perusahaan tersebut mengajak mereka membangun "volume tambahan" yang justeru tampak tidak bagus. Kenyataannya, sulit membuat ekspansi dari bangunan berbentuk melingkar, dengan atap beton menggantung.

Saat ini, proses penghancuran sudah mulai dilakukan. Bangunan yang kini dimiliki oleh Delta tersebut akan dijadikan sebagai tempat parkir bagi pesawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau