Menurut Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, stabilitas harga residensial hingga akhir kuartal kedua 2013, terutama hunian vertikal (kondominium) akan tetap bertahan pada level positif.
"Kondominium tidak akan mengalami gejolak harga, apalagi tertekan. Hal ini mempertimbangkan hunian sebagai kebutuhan primer. Jadi, tidak ada penundaan pembelian dari konsumen dan investor properti," ujar Ferry kepada Kompas.com, di Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Hal senada diungkapkan CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono. Menurutnya, harga residensial tidak akan berubah secara drastis. Terutama di kawasan CBD Jakarta mengalami kenaikan antara 3 hingga 5 persen.
"Kami prediksi, komparasi kenaikan harga semester I dan II 2013 sekitar 5 sampai 7 persen," tandas Hendra.
Investor dan calon konsumen properti, lanjut Hendra harus melihat secara jangka panjang. Untuk saat ini tidak bisa mengharapkan pertumbuhan harga "gila-gilaan" seperti kuartal-kuartal sebelumnya selama 2 tahun terakhir.
Oleh karena itu, untuk ke depan, akan sedikit sulit bila membeli properti dengan motif dijual kembali dalam waktu yang singkat. Karena kecenderungan pasar akan melakukan aksi wait and see. Apalagi perubahan tarif BBM belum ada kepastian.
Ada pun harga residensial yang akan aktif ditransaksikan adalah masih kategori kelas menengah yakni Rp 500 juta hingga Rp 2 miliar per unit.