Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semen Merah Putih Bangun Pabrik Rp 3,9 Triliun

Kompas.com - 10/06/2013, 15:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kompetisi industri semen Nasional semakin sengit dengan kehadiran pendatang baru. Adalah Semen Merah Putih yang diproduksi Cemindo Gemilang yang mulai meramaikan pasar.

Semen Merah Putih, secara resmi diperkenalkan sejak 2012 lalu atau tepat setahun setelah PT Cemindo Gemilang yang merupakan anak usaha Ganda Group, didirikan. Ganda Group sendiri memiliki bisnis inti industri minyak kelapa sawit.

Menurut General Manager Commercial Division Cemindo Gemilang, Oza Guswara, Semen Merah Putih ingin menjadi salah satu produk yang diperhitungan dan mendobrak dominasi tiga besar merek semen. Ketiga pemain tersebut, menurut Oza, saat ini menguasai sekitar 90 persen pasar Nasional.

Untuk ikut dalam kompetisi tersebut, Cemindo Gemilang sedang membangun pabrik yang diklaim memiliki klinker terbesar di Indonesia. Pabrik ini berlokasi di Bayah, Banten dengan kapasitas 10.000 ton per hari.

"Semua proses produksi semen, mulai dari bahan mentah, klinker (semen setengah jadi), pencampuran dengan gipsum, hingga menjadi semen akan diproduksi di pabrik ini," papar Oza kepada Kompas.com, di Jakarta, Senin (10/6/2013).

Selain di Bayah, perusahaan tersebut juga tengah membuat Grinding Plant Ciwandan, juga di Banten. Berbeda dengan pabrik di Bayah, pabrik di Ciwandah masih memerlukan semen setengah jadi yang didapat dari pabrik mereka lainnya di Vietnam.

Dalam membangun kedua pabrik tersebut, Cemindo Gemilang menghabiskan dana investasi sebesar 400 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,9 triliun. Target penyelesaian pembangunan pabrik, akhir kuartal 2015.

Dari pabrik di Bayah, Cemindo Gemilang berharap dapat menghasilkan Semen Merah Putih sebanyak lebih dari 4,5 juta ton per tahun. Sementara grinding yang ada di Ciwandan akan mampu menghasilkan 750.000 ton semen per tahun.

Selama menunggu rampungnya pengerjaan pabrik,100 persen semen yang kini mereka pasarkan, merupakan hasil produksi pabrik Chinfon Cement Corporation di Vietnam. Untuk diketahui, Cemindo Gemilang merupakan pemegang saham mayoritas di Chinfon. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 4,5 juta ton per tahun.

Meski tampak siap memproduksi semen dengan jumlah besar, semen hasil produksi kedua pabrik tersebut tidak akan diekspor ke luar negeri. Pasalnya, menurut Oza, kebutuhan pasar domestik masih sangat tinggi.

"Sekarang sering terjadi supply constrain di Indonesia, karena itu kami membangun pabrik untuk memenuhi pertumbuhankebutuhan yang luar biasa ini," ujarnya seraya menambahkan Semen Merah Putih mencatat pertumbuhan permintaan yang cukup signifikan. Tahun lalu, mereka mampu menjual 500.000 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau