Jakarta Timur Punya Proyek Multifungsi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan properti berkonsep mixed used di daerah premium seperti Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat bukan lagi hal baru. Namun, bila mixed use development dibangun di belahan timur Jakarta, itu baru tak biasa.

Proyek mixed use tersebut bernama The Hive. PT Wika Realty Rabu ini (6/4) secara resmi melakukan proses konstruksi akhir The Hive, berupa tutup atap gedung.

Menurut Manager Realty The Hive Kukuh Ariadi, animo masyarakat terbilang baik. Sejak peluncurannya akhir 2011 lalu, telah terjual 75%. Sementara itu, penjualan untuk kondotel mencapai 70%.

The Hive mampu menaklukkan pasar karena berada di lokasi yang terbilang strategis, yakni di kawasan Cawang Jakarta Timur. Akses menuju tempat tersebut juga tidak sulit. Target penghuni yang berasal dari kelas menengah dapat memilih menggunakan kendaraan pribadi atau moda transportasi masal seperti TransJakarta, mikrolet, dan beberapa jenis bus. Bahkan, jalur Monorail juga akan melalui The Hive.

Selain apartemen dan kondotel, The Hive berisi area komersial seluas 4.000 meter persegi. Wika tidak menjual area komersial ini. Mereka menyewakan dan mengelolanya sendiri dengan tujuan agar performa gedung ini secara fisik terjaga dengan baik. Jadi, pengendalian atas tenan-tenan yang akan menempati gedung ini dalam manajemen Wika.

Kukuh menjelaskan, area komersil tersebut berisi produk kuliner. "Kami berharap, area komersial ini dapat menjadi alternatif tempat hang out di Jakarta Timur," imbuhnya.

Saat ini, apartemen The Hive dibanderol seharga mulai Rp 600 jutaan. Sementara itu, kondotel seharga Rp 800 jutaan. Konstruksi di atas tanah seluas 6.070 meter persegi tersebut akan memiliki 19 lantai, tiga basement, 422 unit apartemen, dan 191 unit kondotel sekelas bintang lima dan dioperasikan Best Western Premier. Rencananya, The Hive akan diserahterimakan sebelum Juni 2014