Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SimCity, "Game" Asyik untuk Merancang Sebuah Kota!

Kompas.com - 11/03/2013, 15:51 WIB

KOMPAS.com - SimCity, permainan simulasi yang membuat pemainnya dapat merancang sebuah kota virtual, kini kembali dengan format baru. Permainan yang hadir sejak 1989 ini diluncurkan kembali pekan lalu di Amerika Serikat.

Kini, konsep permainan SimCity lebih kompleks dan tidak kalah menarik dari versi lamanya. Seperti dilansir di www.archdaily.com, permainan tersebut bahkan telah berevolusi dari sekedar permainan komputer bagi anak menjadi sebuah simulasi edukatif yang dapat menginspirasi siapapun, termasuk orang dewasa dan para profesional.

Meski tidak secara langsung, perangkat lunak ini mengajarkan pemainnya mengenai isu-isu penting yang harus kita hadapi sehari-hari. Isu-isu seperti energi terbarukan, ketersediaan sumber daya alam, serta kerja sama antar kota. Semua ini dirangkum dalam tampilan menarik permainan simulasi SimCity. Hanya dengan permainan "sepele", SimCity mampu mengajarkan pemainnya pengenai proses perancangan kota.

Stone Librande, desainer game tersebut, mengaku memang menginginkan agar para pemainnya mengerti atas berbagai isu di dunia sebenarnya. Efek-efek yang akan timbul dalam permainan ini akan menyadarkan para pemain, bahwa perilaku mereka di kehidupan nyata mampu merusak alam.

Librande juga mengatakan, bahwa Anda tidak akan mendapatkan kota yang sempurna. Utopia akan membuat para pemain tidak tertarik lagi dengan SimCity. Karena itulah, permainan ini harus tidak dapat tertebak dan memiliki konsekuensi berkepanjangan atas tindakan sang arsitek kota tersebut, yaitu sang pemain.

SimCity mendapat sebutan "inspirator seluruh generasi dari urban teori" dari Co.Exist. Surat kabar The New Yorker pada 2006 lalu mengatakan, bahwa permainan ini "tidak dapat dipungkiri sebagai satu-satunya karya urban-teori paling berpengaruh yang pernah diciptakan".

Saling berinteraksi

SimCity akan menantang para pemainnya untuk merancang dan mengelola simulasi kota yang sukses dengan masalah-masalah kehidupan nyata. Dengan permainan ini, kita semua disadarkan dengan kenyataan, bahwa menciptakan masyarakat utopis yang bebas masalah adalah hal mustahil.

Versi baru permainan SimCity memiliki semua elemen yang tersedia di versi lamanya. Namun, versi baru ini lebih istimewa karena memiliki fitur multiplayer. Artinya, para pemain dapat saling berinteraksi dan bertukar sumber daya dengan teman-temannya.

Langkah tersebut menyiratkan, bahwa sebuah kota tidak perlu unggul dalam segala hal agar sukses, karena memiliki keunggulan khusus juga dapat menjadi "senjata" bagi kota tersebut. Kota-kota dalam permainan ini dapat saling bertukar kemampuan dalam bertukar komoditas, termasuk alokasi sampah dan energi.

Namun demikian, komentar positif dari para urbanis, arsitek, dan jurnalis internasional tetap diimbangi oleh sentimen negatif. Salah satu "suara sumbang" tersebut terdengar dari kanal teknologi situs www.stuff.co.nz.

Situs tersebut menuduh SimCity sebagai model kota bergaya pemerintahan Soviet, yaitu sistem "dari atas ke bawah". Menurut situs tersebut, jika Anda mengurangi biaya untuk rumah sakit kota, SimCity akan mengaplikasikan fungsi makroekonomi untuk mengira-ngira seberapa besar tingkat penduduk yang sakit dapat mempengaruhi kondisi ekonomi secara keseluruhan.

Selain itu, ada satu "kelemahan" lain dari permainan SimCity dan mendapat kecaman dari para pemain. Pasalnya, permainan yang membutuhkan koneksi internet ini mengalami masalah dalam hal koneksi. Pemain SimCity harus memiliki akses ke internet dan selama mereka bermain mereka harus selalu terhubung dengan server EA.

Seperti terungkap di www.joystiq.com, pemain dapat bermain secara offline dan mampu menyelesaikan masalah yang dialami sebagian besar pemain lainnya. Sayangnya, untuk membuat permainan ini dapat dijalankan secara offline rasanya "tidak mungkin terjadi". Pernyataan ini dilontarkan oleh developer Maxix General Manager Lucy Bradshaw dalam sesi tanya-jawab via Twitter.

"Kami tidak memiliki minat untuk membuat offline SimCity dalam waktu dekat. Namun, kami akan melihatnya sebagai bagian dari peraihan kembali kepercayaan Anda," ujar Bradshaw.

Nah, Anda tertarik memainkannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com