Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trisakti Tawarkan Konsep Perbaikan Kampung Kota Jakarta

Kompas.com - 04/03/2013, 20:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah DKI Jakarta Yonathan Pasodung mengatakan, sebuah lembaga dari Fakultas Teknik Universitas Trisakti Jakarta memberikan kajian kepada Pemprov DKI. Mereka membuat konsep bernama perbaikan kampung kota.

"Itu konsep mereka. Namanya kampung kota dan prinsipnya kurang lebih awalnya kampung kumuh menjadi tidak kumuh lagi dan melalui penataan," kata Yonathan di Balaikota Jakarta, Senin (4/3/2013).

Menurut Yonathan, kajian konsep dari Trisakti itu diterima dan tengah dikaji oleh Pemprov DKI. Pengkajian konsep tersebut dilakukan untuk melihat apakah konsep teresbut dapat digabungkan dengan konsep penataan kampung dari Pemprov DKI. "Itu yang masih kita pelajari. Hari Kamis besok baru kita akan panggil mereka kembali untuk menentukan kajian lebih mendalam," ujarnya.

Yonathan mengatakan, konsep yang ditawarkan oleh Trisakti itu semacam konsolidasi lahan. Dalam konsep itu, masyarakat akan dibuatkan rumah dengan dua hingga tiga lantai. Warga akan dikumpulkan untuk masuk ke dalamnya saat dilakukan penataan kampung. "Jadi nanti tidak ada penggusuran warga. Semua warga di satu RT, misalnya, akan menjadi satu kampung yang vertikal, tetapi tidak dengan konsep rusun tinggi dan itu punya masyarakat, bukan punya pemerintah," kata Yonathan.

Yonathan masih ingin melihat detail perencanaan dari konsep tersebut. Ia berpendapat, konsep perbaikan kampung kota ala Trisakti dapat dilakukan untuk relokasi 130-150 kepala keluarga (KK). "Selain itu di dalam konsep itu juga akan dibangun fasilitas umum sosial, taman rekreasi, taman interaksi, dan ruang terbuka hijau," ujar Yonathan.

Pemprov DKI sendiri sudah menyiapkan sepuluh konsep penataan kampung yang disesuaikan dengan karakteristik kampung yang akan ditata. Konsep itu dibuat oleh arsitek swasta maupun akademisi. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, konsep-konsep itu akan digunakan untuk menata 350 kampung di seluruh Jakarta. Tahun ini, jumlah kampung yang akan dibedah berjumlah sekitar 30 lokasi. Biaya penataan setiap kampung diperkirakan mencapai Rp 50 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

    Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

    Berita
    Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

    Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

    Berita
    Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

    Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

    Ritel
    Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

    Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

    Tips
    Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

    Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

    Berita
    Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

    Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

    Berita
    Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

    Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

    Berita
    Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

    Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

    Hunian
    Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

    Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

    Berita
    Gading Sarpong Makin Ramai, Paramount Rilis Produk Komersial Baru

    Gading Sarpong Makin Ramai, Paramount Rilis Produk Komersial Baru

    Ritel
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com