Dirut BTN: Masalah Kredit Berasal dari KPR Rumah Bersubsidi!

JAKARTA, KOMPAS.com - Kredit bermasalah PT Bank Tabungan Negara pada 2012 sebagian besar berasal dari kredit perumahan bersubsidi. Banyak nasabah yang masa kreditnya sudah melewati masa kredit dengan bunga tetap.

"NPL, persentase tertinggi dari perumahan bersubsidi karena jatuh tempo cukup banyak tahun ini," kata Dirut PT Bank BTN Maryono dalam jumpa pers paparan kinerja triwulan IV 2012 di Jakarta, Rabu (27/2/2013).

Menurut dia, banyak nasabah yang masa kreditnya sudah melewati masa kredit dengan bunga tetap. Dengan demikian, mulai 2012 para nasabah tersebut harus membayar bunga beserta pokoknya yang relatif cukup memberatkan.

"Dua sampai tiga tahun ini mereka hanya bayar bunganya saja, sekarang mereka harus bayar bunga plus pokok," katanya.

Dia mengatakan, bahwa NPL Bank BTN pada 2012 mencapai 3,26 persen dengan persentase tertinggi dari kredit perumahan bersubsidi, lalu disusul oleh kredit komersial nonperumahan. Untuk KPR BTN, pada 2012 lalu pihaknya sudah menyalurkan kredit sebesar Rp 19 triliun dan menargetkan pertumbuhan KPR sebesar 36 persen tahun ini, yaitu sebesar Rp 26 triliun.

"Tahun ini kami menargetkan untuk mencapai pertumbuhan 36 persen," katanya.