Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"VMVK House", Rumah Kampung dengan Rasa Modern

Kompas.com - 15/02/2013, 11:54 WIB

KOMPAS.com - Kota Sint-Katelijne-Waver merupakan pusat bagi pasar hasil kebun di Provinsi Antwerp, Belgia. Kota ini juga menjadi rumah bagi pelelangan kooperatif terbesar di Eropa.

Melihat karakteristik kota sebagai pusat perkebunan, serta kondisi alam begitu hijau dan penuh vegetasi membuat VMVK House menjadi ikon tersendiri. Terlebih, fasadnya yang unik dan warna menonjol membuatnya layak Anda simak.

VMVK House berada di tengah hijaunya Nete-valley. Rumah hasil karya dmvA tersebut berlokasi dekat dari distrik perkebunan sayur-manur Mechelen. Sebenarnya, rumah-rumah kaca bergaya rustic merupakan karakter daerah pedesaan ini.

Namun, dengan imajinasi "liar", para arsitek yang terlibat dalam pembuatan VMVK House mampu mengeksplorasi potensi idiosinkasi dari arsitektur rural (pedesaan) tersebut dengan material dan bentuk atap unik. Bentuk atap ini mirip dengan bentuk pelana, namun memiliki karakteristik yang unik dan asimetris.

Berbeda dari rumah beratap pelana pada umumnya, rumah tinggal di Belgia ini memiliki atap yang hampir berbentuk trapesium. Dengan kata lain, rumah "pedesaan" ini, di saat yang sama juga memiliki "rasa" modern di dalamnya.

Menurut situs resmi http://www.dmva-architecten.be, konsep rumah ini adalah jawaban dari tantangan untuk membangun rumah single di antara lingkungan hutan kayu. Selain itu, tantangan lainnya adalah angle atau sudut hadap rumah ini tidak menarik. Maka, melalui studi mendalam, melihat regulasi tata kota disertai usaha menghormati keadaan alam sekitar, akhirnya terciptalah desain ini.

Konsep terbuka

Tanpa terikat pada gaya tertentu, arsitek lokal dmvA membuat desain bagi rumah pribadi yang sangat berkarakter ini di atas area sebesar 506 meter persegi. DmvA membuat eksterior rumah tertutup dengan "kulit" besi bergelombang.

Besi berwarna putih ini membuat eksterior rumah tampak kuat di antara hijaunya alam. Di dalamnya, hunian ini memiliki ruang-ruang berkonsep terbuka hingga ke lantai atas. Dengan demikian, penggunanya dapat memilih penggunaan ruang-ruang tersebut sesuai keinginan mereka.

Pun, demikian dengan teras yang ada di bentuk unik atap trapesium. Selain itu, pemilik juga dapat menggunakan teras berukuran cukup luas tersebut sesuai keinginan dan kebutuhan sembari menikmati pemandangan indah di sana.

Menurut situs resmi sang firma arsitektur, karakteristik konsepnya secara umum rural. Namun, memiliki bentuk hampir tidak beraturan.

Rumah ini memiliki atap dengan sudut kemiringan yang berbeda-beda. Salah satu bagian atapnya dapat dihuni. Di bagian atap tersebut, pemilik rumah dapat memiliki teras berukuran besar.

Warna putih dalam eksterior dan interior rumah ini dikontraskan dengan lantai kayu serta sedikit perabotan berwarna terang. Sementara lantai acian semen untuk beberapa ruang di rumah ini juga membawa aksen tersendiri yang memberikan kesan bersih dan modern.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

    Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

    Berita
    [POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

    [POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

    Berita
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

    Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

    Berita
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com