Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RNI Merambah Bisnis Properti

Kompas.com - 14/02/2013, 08:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) serius memasuki bisnis properti. RNBI berencana membangun perkantoran, hotel, apartemen, pusat perbelanjaan pada lima lokasi aset yang dimiliki perusahaan.

"Kita siap mengembangkan bisnis properti. Untuk tahap awal akan dibangun properti di tiga lokasi dengan investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 4,5 triliun," kata Direktur Utama RNI Ismet Hasan Putro, pada acara peluncuran operasional gerai ritel "Waroeng Rajawali dan RNI Outlook 2013", di Jakarta, Rabu (13/2/2013).

Menurut Ismet, pengembangan bisnis properti merupakan salah satu fokus utama RNI dalam jangka menengah dan panjang yang dikelola anak usahanya, yaitu PT Rajawali Properti Indonesia. Ia menjelaskan, saat ini RNI memiliki lima lokasi yang akan dibangun properti, yaitu di MT Haryono (Jakarta), Gatot Subroto (Jakarta), Gedung RNI Kuningan (Jakarta), Undaan (Surabaya), dan di Cirebon.

Menurut dia, dari lima lokasi aset tersebut tiga di antaranya akan dibangun pada rentang waktu 2014-2015 yaitu di MT Haryono seluas 14.000 meter persegi dengan investasi sekitar Rp 550 miliar.

"Studi kelayakan pembangunan kantor dengan 27 lantai ini diharapkan selesai pada 2013, sehingga pembangunannya bisa rampung pada 2014," kata Ismet.

Selanjutnya, properti yang menggabungkan konsep perkantoran dan hotel akan dibangun di Undaan, Surabaya, dengan investasi sekitar Rp 1,8 triliun.

"Ground breaking pembangunan properti di lahan seluas 3,5 hektare ini akan dilakukan pada 5 Januari 2014," ujar Ismet.

Selain itu, RNI juga sedang menyiapkan studi kelayakan pembangunan properti terpadu yang menggabungkan unsur perkantoran, hotel, dan pusat bisnis yang berlokasi di Gatot Subroto. Pada lahan seluas 5,9 hektare ini akan dibangun lima menara perkantoran dengan masing-masing 45 lantai, hotel berbintang dengan 17 lantai, dan convention hall serta area bisnis 8 lantai.

Khusus properti di kawasan Gatot Subroto tersebut, Ismet tidak merinci total investasi yang akan digelontorkan. Ia hanya menjelaskan, studi kelayakan pembangunan Gatot Subroto diharapkan selesai pada akhir 2014, sehingga dapat mulai dibangun pada 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com