Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah ... China Akan Dituntut soal "Arsitektur Bajakan"!

Kompas.com - 09/01/2013, 11:20 WIB

KOMPAS.com — Sampai saat ini, China telah berhasil membuat "kloning" dari sejumlah gedung terkenal di dunia, mulai dari Ronchamp Chapel dan Menara Eiffel di Perancis hingga tiruan kota Hallstatt di Austria.

Namun, meski "berhasil" mendirikan bangunan-bangunan megah tersebut, tampaknya kini China harus mulai membuat bangunan megah yang tidak mencontek hasil karya orang lain. Pasalnya, arsitek asal Inggris, Zaha Hadid, mengatakan, ia akan mengambil langkah hukum setelah melihat pembangunan di kota Chongqing.

Menurut Hadid, pembangunan tersebut merupakan "arsitektur bajakan" dari Wangjing Soho di Beijing. Pada awalnya, Hadid tampak tenang menghadapi ide pembangunan gedung hasil "kloning" tersebut selama pembangunannya tidak serta-merta mencontek keseluruhan desain aslinya.

"Kami akan meminta sang peniru tersebut segera menghentikan pembangunan, mengganti eksterior bangunan, meminta maaf, dan memberikan kompensasi," ujar pengacara, Nighel Calvert, kepada Guardian.

Hebatnya, "versi kloning" di Chongqing tersebut selesai lebih awal daripada bangunan aslinya di Beijing. Pengembang yang membangun "gedung bajakan" tersebut merasa tidak bersalah. Mereka bahkan mengatakan, bentuk bangunan yang mereka bangun itu terinspirasi dari bebatuan yang ada di Sungai Yangtze, bukan dari kreasi Hadid di Beijing.

Tampaknya, meski memiliki kemungkinan memenangi gugatan, menurut pengacara yang berbasis di Shanghai, You Yunting, Hadid kemungkinan besar hanya mendapatkan kompensasi dan tidak dapat meruntuhkan gedung tiruan tersebut.

"Meski hakim berpihak kepada Soho, pengadilan tidak akan memaksa terdakwa untuk meruntuhkan bangunannya," kata Yunting kepada Der Spiegel. 

Sebelumnya, tiruan Kapel Ronchamp Corbusier di Perancis sudah mendapatkan perintah penghancuran. Versi replika tersebut berada di Zhengzhou. Pada akhir era 1990-an, gedung tersebut terpaksa dihancurkan lantaran mendapat reaksi keras dari Yayasan Corbusier.

Selain kapel, China juga meniru Menara Eiffel yang identik dengan Paris. Menara tiruan ini berada di Tianducheng, tepatnya di pinggiran kota Hangzhou di timur Provinsi Zheijang.

Tidak cukup dengan dua bangunan ikonik dari Perancis itu, China juga memiliki Tower Bridge, jembatan yang menjadi salah satu identitas Inggris. Menurut arkeolog Jack Carlson, usaha meniru bangunan-bangunan dari seluruh dunia ini merupakan upaya meniru lokasi-lokasi penting di Barat agar tampak lebih "berbudaya". Menurut dia, ini adalah salah satu upaya China untuk menegaskan supremasi global China.

Memang, fenomena meniru bangunan lain di China bukan hal baru. China juga memiliki "Kota Thames", sekitar 30 km dari pusat kota Shanghai. Kota tersebut merupakan replika dari kota kecil di Inggris. Di tempat itu terdapat bangunan-bangunan bergaya Tudor dan kotak telepon umum berwarna merah. Telepon umum semacam ini merupakan ciri khas Inggris. Kota tersebut dibuka untuk umum pada 2006. Di sana bahkan ada replika pengawal kerajaan Inggris, patung Winston Churchill, dan tokoh fiksi Harry Potter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Berita
Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Berita
Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Berita
Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com