Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tur Virtual" Keindahan Arsitektur Katedral

Kompas.com - 17/12/2012, 16:34 WIB

KOMPAS.com - Melalui perjalanan panjang selama lebih dari 100 tahun, Gereja Katedral sampai saat ini masih berdiri kokoh. Keindahan arsitektur awal abad ke-20 pada gereja ini tetap memikat dan terekam indah dalam "tur keliling foto 360 derajat" ini.

Sejarah gereja ini bermula pada 1828, yaitu ketika Komisaris Jenderal Leonardus Petrus Josephus Burggraad Du Bus de Gisignies mencari tanah untuk membuat gereja. Tanah tersebut akhirnya ia dapatkan dengan membeli, dan bukan hibah.

Di tanah tersebut sudah terdapat sebuah bangunan. Bangunan ini kemudian mengalami sedikit perombakan. Baru pada 1880, gereja tersebut mengalami renovasi cukup besar dengan mengubah tampilan muka.

Sayangnya, pada 1890 gereja tersebut runtuh karena usang. Sementara itu, umat tetap membutuhkan gedung yang baru. Maka dari itu, perencanaan pembangunan Gereja Katedral kembali dimulai sejak 1891.

Saat itu, Pastor Antonius Djikmans SJ berperan sebagai arsitek. Namun, setelah pembangunan berjalan selama 7 bulan, pembangunan gereja terpaksa dihentikan lantaran kekurangan biaya.

Tak tinggal diam. Uskup Mgr. Edmundus Sybrandus Luypen SJ kemudian melakukan berbagai cara untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan gereja.

Di tengah proses pengumpulan dana, Pastor Antonius jatuh sakit. Namun, ia tidak dapat menunggu lebih lama dan terpaksa kembali ke Belanda pada 1894.

Marius J. Hulswit kemudian melanjutkan pembangunan Gereja Katedral. Ia melakukanya tanpa mengubah blueprint yang dibuat oleh Pastor Antonius.

Gereja ini kemudian diresmikan pada 21 April 1901 oleh Uskup Mgr. Edmundus Sybrandus Luypen SJ. Sejak saat itu, gereja yang baru saja dibangun ini kembali dinamakan dengan Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga.

Perlambang Bunda Maria

Sesuai namanya, gereja ini memang dibangun sebagai perhormatan kepada Bunda Maria. Berbagai simbol yang melambangkan Bunda Maria tersebar di seluruh gereja, mulai patung berbentuk figur Bunda Maria hingga bunga mawar. Bahkan, struktur gereja ini juga menjadi perlambang bagi Bunda Maria.

Melangkah mendekati Katedral, Anda akan disambut oleh patung Bunda Maria di antara kedua pintu utama. Di atas patung tersebut terdapat kalimat dalam bahasa Latin berbunyi "Beatam Me Dicentes Omnes Generasiones". Jika diterjemahkan, kalimat tersebut kira-kira berbunyi, "Segala keturunan menyebut aku bahagia".

Melihat lebih ke atas, Anda akan menemukan jendela besar berbentuk lingkaran dengan kaca berwarna-warni membentuk mawar. Inilah satu-satunya jendela dengan potongan kaca berbentuk mawar di Katedral. Jendela ini bernama Roseta atau Rosa Mistica, yang juga merupakan simbol Bunda Maria.

Lebih ke atas lagi, Anda juga akan melihat dua menara menjulang tinggi. Menara setinggi 60 meter ini diberi nama Menara Benteng Daud dan Menara Gading. Menara Benteng Daud di sebelah kiri gereja ini merupakan perlambang Bunda Maria melindungi manusia dari kuasa kegelapan.

Detil menara ini sepintas mengingatkan kita pada bentuk benteng kokoh yang menunjukkan nama tersebut. Sementara di sisi lainnya, Menara Gading di sebelah kanan adalah perlambang kesucian Bunda Maria.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau