Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Costa Rica Residence", Klaster Baru di Kota Modern

Kompas.com - 17/12/2012, 14:42 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - Gairah bisnis properti masih terus menggeliat meskipun semakin mendekati penghujung 2012. Pekan ketiga Desember ini, misalnya, PT Modernland Realty Tbk meluncurkan Costa Rica Residence, sebuah klaster baru di perumahan Kota Modern, Tangerang.

Di lahan seluas 3,5 hektare, klaster tersebut dibangun sebanyak 54 unit rumah. Selain rumah, di sini Modernland juga memasarkan 45 unit kavling. 

Chief Operating Officer (COO) Urban Development PT Modernland Realty Tbk, Andy K Natanael, mengatakan, proyek hunian ini menelan investasi sebesar Rp 156 miliar. Penjualan perdananya sudah dimulai pada saat peluncuran klaster tersebut di perumahan Kota Modern, Tangerang, Sabtu (5/12/2012).

"Membuat produk hunian bukan sekadar mencari profit, tetapi berusaha mengerti yang benar-benar dibutuhkan konsumen. Semuanya harus serba pas, tak ada yang lebih dan kurang," kata Andy kepada Kompas.com.

Andy mengungkapkan, klaster Costa Rica Residence menerapkan desain rumah modern minimalis dengan konsep split level sehingga dapat memaksimalkan penggunaan lahan. Penambahan lahan yang tercipta bisa mencapai 20%-30% dari desain konvensional.

"Konsep desainnya juga disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Misalnya setiap kamar didesain dengan ukuran cukup besar," ujar Andy.

Kamar anak misalnya, memiliki luas 3 x 3,5 m2, sementara kamar utama dengan luas 6 x 3,5 m2. Dengan demikian, lanjut Andy, tidak perlu lagi ada renovasi.

"Renovasi kerap terjadi karena lahan kamar yang terlalu kecil," lanjut Andy.

Adapun lokasi hunian ini terbilang strategis, yakni berhadapan langsung dengan Padang Golf Modern. Dengan fasilitas kolam renang untuk anak dan dewasa, Modernland menyiapkan klaster ini meliputi enam tipe, yakni 105/146 m2, 126/146 m2, 120/169 m2, 144/172 m2, 135/185 m2, dan 162/203 m2 yang dipasarkan seharga mulai dari Rp 1,4 miliar. Sementara kavling berukuran 105 m2 dipasarkan seharga Rp 900 juta.

Saat ini, Kota Modern yang seluas 480 hektare sudah dihuni sebanyak lebih dari 6 ribu kepala keluarga. Keberadaan lokasinya menjadi lebih strategis akses menuju Bandara Soekarno-Hatta dapat ditempuh dalam waktu singkat. Kawasan ini juga memiliki lima akses jalan, yaitu Tol Merak, Tol Bandara Sedyatmo, jalan Raya Daan Mogot, Jalan Raya Serpong, dan Jalan Cipondoh Raya.

"Kenaikan harga yang terjadi dalam setahun ini mencapai kisaran 70 persen. Nantinya, kami akan fokus pada pembangunan properti komersial untuk menambah kelengkapan fasilitas," kata Andy.

Lalu, apa yang membuat harga properti Kota Modern dianggap masuk akal dan sesuai harga pasar untuk dibeli konsumen?

"Kenaikan harga properti itu sangat ditentukan oleh faktor pendorong (blower). Bagi mereka yang mau berinvestasi, di sini masih banyak blower, antara lain akan jalan tol, akan dibangun kondotel, serta masih banyak fasilitas yang belum dan akan dibangun," jelas Andy.

Untuk itu, Andy menyarankan, ketika melihat properti sebagai investasi, konsumen harus memperhatikan harganya sudah mencapai titik jenuh atau belum. Jika belum, ambil segera properti tersebut.

"Kalau sudah mendekati titik jenuh, apakah kita masih perlu membelnya? Jawabannya tergantung. Pembeli harus melihat, apakah akan ada blower di kawasan tersebut," ujar Andy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com